Padang (ANTARA News) - Konsul General Amerika Serikat (AS) perwakilan Medan merayakan "Thankgiving" di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), wujud kepedulian terhadap bencana gempa melanda daerah berjuluk ranah minang tersebut.

"Perayaan ini sengaja gelar di Padang, selain merupakan ujud kepedulian terhadap bencana gempa, kami selaku warga AS tergerak melakukan doa bersama, khususnya terhadap korban yang jatuh, tentunya bersama masyarakat Kota Padang, Sumbar," kata Stanley Harsha, Consul General American Consulate Medan, di Padang, Rabu.

Stanley mengatakan, selaku negara tetangga, dirinya termasuk salut dengan semangat dimiliki masyarakat Sumbar.

Di mana, betapa pun besarnya bencana melanda, mereka (masyarakat, red) tetap semangat serta tidak putus asa.

"Ini sebuah bukti, kalau tatanan budaya serta semangat keluar dari kepedihan sangat kental dan kuat di sini," katanya.

Untuk itu, pada perayaan `Thankgiving` kali ini, kami perwakilan AS sangat bangga dengan diberikannya kesempatan merayakan ditengah para korban gempa.

"Tentunya untuk berdoa bersama untuk para korban, dan masyarakat yang selamat," katanya.

Gubernur Sumbar melalui Asisten II Syafrial merasa terharu atas kepedulian ditunjukkan Konsul Jendral AS tadi.

"Kami cuma bisa berucap terima kasih, atas kepedulian yang diberikan, terutama atas bencana yang melanda daerah Sumbar," katanya.

Perayaan Thankgiving yang dirayakan di Cafe Mirama dan Restoran Jalan Gereja No 38 Padang tersebut, dihadiri puluhan tokoh Sumbar.

Mulai dari Rektor se-Sumbar, Praktisi, Akademisi, Seniman, tokoh masyarakat, dan para korban serta saksi mata gempa Sumbar.

Gempa melanda pada Rabu 30 September 2009 pukul 17:16 WIB, berskala 7,9 SR.

Berlokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur, dengan pusat gempa berada di arah 57 km Barat Daya Pariaman, Sumbar.

Imbas bencana tersebut, 1.195 orang tewas, 119 unit rumah hancur, 2.114 gedung sekolah rusak berat, dan 235 sarana kesehatan berantakan.

Sejumlah daerah terkena dampak terparah adalah Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam.

Total kerugian materil ditaksir Rp21,58 triliun.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009