Jakarta (ANTARA) - Manajer Bayern Muenchen Hansi Flick mengingatkan laga perempat final Liga Champions besok adalah timnya menghadapi Barcelona, bukan Die Bavarian kontra Lionel Messi.

Kendati demikian, Flick tak mengingkari bahwa timnya perlu bermain cermat dan padu untuk bisa menghentikan daya magis Messi dalam pertandingan yang digelar di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).

"Kami sangat menghormati Barcelona, sebab mereka merupakan salah satu tim terbaik di Eropa dalam beberapa dekade terakhir dan Messi adalah pemain terbaik dunia untuk beberapa tahun terakhir, pemain yang luar biasa," kata Flick dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.

"Tapi besok bukan Bayern vs Messi, melainkan Bayern vs Barcelona," ujarnya menegaskan.

Baca juga: Lewandowski hebat tapi tak bisa dibandingkan dengan Messi, kata Vidal
Baca juga: Lewandowski atau Messi, siapa yang terbaik menurut Thomas Muller?


Messi yang dalam beberapa musim terakhir sendirian memikul beban bernama Barcelona di pundaknya kembali tampil gemilang ketika mengantarkan Las Blaugranas melewati hadangan Napoli di babak 16 besar.

Hal itu disadari oleh Flick bahwa timnya harus bisa mengoptimalkan cara yang tepat untuk menghentikan peran penting Messi.

"Messi adalah pemain kelas dunia dan tentu kami berpikir keras cara menghentikannya," katanya.

"Kami perlu melakukannya bersama-sama. Menghadapinya kami harus bermain cerdas. Memahami ruang yang mungkin terbuka dan memberikan pengawalan ketat dan sebisa mungkin memenangi setiap situasi satu lawan satu," ujar Flick melengkapi.

Baca juga: Vidal bilang Barca tak gentar dengan Bayern
Baca juga: Barca sesumbar punya peluang menang yang sama dengan Bayern


Bek kiri Alphonso Davies kemungkinan besar akan mendapat tugas utama mengawal pergerakan Messi dan pemain muda itu mendapat dukungan dari seniornya, Thomas Mueller.

"Walaupun Messi saat ini dalam kondisi luar biasa, Anda tak bisa mengawalnya sendirian," kata Mueller.

"Dari pengalaman saya, hal itu bisa berhasil jika Anda bekerja sebagai sebuah tim. Jika rekan anda tak bisa merebut bola darinya, yang lain harus segera melapisi. Kami harus menghadapi individu berkualitas ini bersama-sama," ujarnya menambahkan.

Baca juga: PSG hentikan lakon upik abu Atalanta lewat kemenangan dramatis
Baca juga: Neymar sesumbar PSG tak mau lagi tersingkir dari Liga Champions

Baca juga: Peta kekuatan tim-tim dalam kelanjutan Liga Champions

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020