Pengalaman kami, pemasaran secara digital tidak harus melalui e-commerce yang ada karena kalau value added itu kami ajari UMKM menggunakan instagram, youtube.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan bahwa pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui media sosial seperti instagram dan youtube lebih memiliki nilai tambah karena konsumen bisa langsung memesan kepada pelaku usaha.

“Pengalaman kami, pemasaran secara digital tidak harus melalui e-commerce yang ada karena kalau value added itu kami ajari UMKM menggunakan instagram, youtube,” katanya ketika membuka Karya Kreatif Indonesia 2020 di Jakarta, Jumat.

Perry menuturkan beberapa UMKM binaan BI yang dimasukkan ke dalam platform perdagangan dalam jaringan atau e-commerce yang besar, desainnya kemudian menjadi produksi massal sehingga nilai tambah menjadi berkurang.

Baca juga: Gubernur BI beberkan tiga langkah majukan UMKM di era digital

Bank sentral ini mendukung pengembangan UMKM dengan membina kinerja mereka agar berdaya saing tinggi hingga berorientasi ekspor melalui kantor perwakilan di seluruh Indonesia.

Menyesuaikan dengan era digital saat ini, lanjut dia, BI juga mendukung penuh dengan digitalisasi sistem pembayaran, mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital.

BI, lanjut dia, mendorong pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS yang menyatukan berbagai macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran menggunakan QR Code.

Baca juga: Potensinya besar, Menko Airlangga minta UMKM manfaatkan digitalisasi

Dengan demikian proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada 4,3 juta toko yang tersambung dengan QRIS di seluruh Indonesia.

“Makanya kami kampanye QRIS sebagai satu-satunya standard di Indonesia semua metode pembayaran harus memakai QRIS,” katanya.

Baca juga: Pemerintah dorong akses teknologi bagi UMKM akselerasi PEN

Selain itu, BI juga menyambungkan teknologi keuangan atau fintech dengan perbankan yang sekarang ini juga mengandalkan digitalisasi yang memudahkan transaksi ekonomi dan keuangan.

Ia mendorong pelaku usaha rintisan di pusat dan daerah untuk mendukung UMKM dan saat ini dalam proses pembangunan pembayaran cepat atau fast payment 24 seconds.

“Digitalisasi itu betul-betul cepat mendorong UMKM, sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan, inklusif tidak hanya keuangan tapi juga bidang ekonomi,” katanya

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020