Petugas dan masyarakat sekitar butuh waktu 1 jam memadamkan api yang membakar Pasar Griya Musi.
Palembang (ANTARA) - Puluhan kios yang menjual pakaian bekas di Pasar Griya Musi, Jalan Siaran Palembang, Sumatera Selatan, Jumat siang, hangus terbakar, bahkan sempat merambat ke daerah permukiman warga.

Puluhan petugas dan 14 mobil pemadam kebakaran bersama warga berusaha menjinakkan api, sementara sebagian pedagang menyalamatkan sejumlah barang dagangan.

"Api pertama kali muncul dari salah satu kios. Untuk penyebabnya, masih diselidiki," kata Kabag Ops Polrestabes Palembang AKBP Edi saat memantau proses pemadaman.

Satu unit sepeda motor meledak yang diduga menjadi penyebab menjalarnya api.

Baca juga: Pertokoan di samping Pasar Cinde Palembang terbakar

Cuaca terik ditambah embusan angin kencang membuat api dengan cepat menjalar. Petugas dan masyarakat sekitar butuh waktu 1 jam atau hingga pukul 14.30 WIB untuk memadamkan api.

Tidak hanya menghanguskan kios-kios pakaian bekas yang terbuat dari papan dan kayu, tetapi kios permanen berkuruan 6 x 3 meter di kiri dan kanan juga ikut terbakar sebagian.

Bahkan, jilatan api merambat ke atap rumah warga yang berdempetan dengan kios permanen. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban luka maupun meninggal. Namun, kerugian material ditaksir ratusan juta rupiah.

"Total yang terbakar ada 27 kios," kata AKBP Edi.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjalani aktivitas karena saat ini wilayah Palembang dan Sumsel sedang mengalami puncak musim kemarau sehingga material padat lebih cepat kering dan mudah terbakar.

Baca juga: Kebakaran pasar di Palembang hanguskan ruko

Baca juga: Pasar 10 Ulu Palembang Terbakar


Sementara itu, pedagang Pasar Griya Musi Imam sempat melihat munculnya api dari salah satu lapak pedagang yang sedang mengisi daya telepon.

Menurut dia,, banyak barang tidak sempat diselamatkan karena sebagian pedagang sedang jumatan.

"Saya lihat ada charger HP jatuh, lalu ada percikan api, mungkin dari situ apinya," kata Imam.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020