Melalui kegiatan ini diharapkan para pengusaha Malaysia di Sabah dapat mengambil kesempatan pertama pada sektor-sektor investasi yang ditawarkan
Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia, mengadakan seminar Indonesia’s Investment Potential di gedung konsulat setempat, Kamis.

Acara ini adalah hasil kerja sama antara Konsulat RI di Tawau dengan Perhimpunan Advokat Indonesia  (Peradi), Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM)dan Indonesian Investment Promotion Centre  (IIPC) di Singapura,

Seminar yang dibuka Konsul KRI Tawau Sulistijo Djati Ismojo menghadirkan pembicara secara virtual dari Indonesia dengan peserta berkumpul di KRI Tawau.

Pembicara terdiri dari Johanes Sahetapy (AKSET Co-Founder and Partner), Nova Herlangga Masrie (BKPM), Nur Wakib (Peradi Cabang Banjar Baru), dan Muhamad Faizal dari IIPC Singapura.

Baca juga: KJRI Kota Kinabalu ajak pengusaha Malaysia investasi di Indonesia
Baca juga: Malaysia jajaki investasi infrastruktur di Indonesia


Acara dihadiri oleh 70 orang peserta yang berasal dari berbagai perusahaan di Sabah dan Kadin di Tawau.

Selain itu hadir sebagai tamu VIP Datuk. Ir. Hj. Amrullah. Hj Kamal, Presiden (setara wali kota) MPT, Ketua Dewan Perniagaan dan Industri Bugis Sabah, Ketua Bimp Eaga Business Council (BEBC) Tawau dan Ketua Persatuan China Tawau.

Latar belakang penyelenggaraan seminar ini adalah pada kuartal I tahun 2020, Malaysia menjadi negara kelima tertinggi yang berinvestasi di Indonesia.

Di samping itu pada 2019 Presiden Joko Widodo telah mengumumkan rencana perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur.

Tawau adalah salah satu kota di Malaysia yang terdekat dengan calon ibu kota Indonesia yang baru.

Ketua Menteri (gubernur) Sabah, Datuk Seri Panglima Shafie Apdal telah berkunjung ke Kalimantan Timur.

Pada masa pandemi ini, ekonomi Indonesia turun hingga -5,32 persen dan investasi asing di Indonesia pada semester I turun sampai dengan -8,1 persen.

Sekitar 5,5 juta pekerja Indonesia telah terdampak negatif akibat pandemi.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan jumlah investor asing.

Dan karena kedekatan wilayah, KRI-Tawau melihat para pengusaha dari Sabah sangat berpotensi untuk berinvestasi di Indonesia.

Untuk memfasilitasi para pengusaha Malaysia di Sabah yang berminat berinvestasi di Indonesia, KRI Tawau mengadakan kegiatan seminar ini sehingga para calon investor dari Sabah mendapatkan informasi mengenai peraturan, potensi dan sektor-sektor investasi yang terbuka untuk investasi asing.

Pada pidato pembukaan Konsul KRI Tawau Sulistijo Djati Ismojo menyampaikan keyakinannya akan peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dan Malaysia khususnya di daerah perbatasan dan sekitarnya.

"Melalui kegiatan ini diharapkan para pengusaha Malaysia di Sabah dapat mengambil kesempatan pertama pada sektor-sektor investasi yang ditawarkan," kata Sulistijo.

Para peserta sangat antusias bertanya, beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta di antaranya terkait kepastian hukum investasi di Indonesia dan perlindungan terhadap investor asing.

Selain itu terkait dengan kesempatan bagi pengusaha lokal Sabah untuk dapat berpartisipasi pada berbagai proyek pembangunan di calon Ibu Kota Indonesia yang baru, dan juga kemungkinan untuk berinvestasi di bidang lain seperti perdagangan elektronik.

Beberapa peserta menyampaikan bahwa acara ini sangat berguna bagi para pengusaha Sabah yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Rencana perpindahan ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur akan menjadikan Sabah sebagai daerah di Malaysia yang terdekat dengan calon ibu kota Indonesia yang baru.

Baca juga: Perusahaan otomotif Malaysia investasi Rp12,6 triliun di Indonesia
Baca juga: Kepala BKPM paparkan ekonomi Indonesia di depan 88 CEO Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020