Jakarta (ANTARA) - Direktur Edukasi Universal Indonesia (Eduversal) Dwi Prajitno Wibowo mengatakan guru masa depan harus mampu mempersiapkan muridnya dengan kompetensi abad 21 yang dibutuhkan pada masa depan.

"Guru pada masa depan adalah guru yang mampu mempersiapkan murid-muridnya dengan bekal kompetensi abad-21 dalam menghadapi berbagai permasalahan dan berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia," ujar Dwi dalam taklimat media di Jakarta, Sabtu.

Untuk mempersiapkan guru masa depan dan juga mendukung kebijakan Kampus Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, Eduversal kembali menyelenggarakan Academy of Future Teachers (AFT).

Dwi menambahkan AFT bertujuan untuk mendampingi dan memberikan pembekalan kepada mahasiswa maupun lulusan baru yang memiliki ketertarikan yang kuat untuk menjadi guru pada masa depan.

Baca juga: Kemendikbud : Guru Penggerak calon pemimpin masa depan

Baca juga: Guru masa depan-profesional bisa dihasilkan lewat magang, sebut rektor


"Bagi peserta yang mengikuti program ini dapat memiliki bekal sebagai guru kelak yang berdedikasi di manapun ia mengabdi. Dalam program ini juga, guru akan dilatih untuk dapat membangun karakter peserta didik dan juga akan dilibatkan dalam kegiatan sekolah," terang dia.

Sejumlah materi telah disiapkan untuk menjaring calon-calon guru masa depan itu, seperti seminar pendidikan dengan berbagai topik, bedah kurikulum, micro-teaching, diseminasi metodologi belajar dan mengajar, dan pengembangan keterampilan mengajar untuk menguatkan kompetensi pedagogik dan disiplin ilmu yang ditekuni.

Project Manager AFT, Andry Nur Hidayat, mengatakan mahasiswa yang mengikuti AFT akan mendapatkan keuntungan yakni tempat untuk mempraktikkan teori yang didapat di kampus, dapat diaplikasikan di sekolah dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, dan juga bisa praktik mengajar di 10 sekolah yang berada di jaringan Eduversal.

"Melalui AFT ini, mereka dapat mempraktikkannya langsung di sekolah-sekolah dan juga bisa langsung terjun dan mendapat bekal yang baik, karena akan didampingi mentor dan supervisor di setiap bidang studinya," kata Andry.

Dirjen Dikti Kemendikbud, Prof Nizam, mengatakan melalui pihaknya mendukung program tersebut karena melalui program tersebut mahasiswa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dapat mempraktikkan teori yang dipelajarinya di kampus.

Pendaftaran AFT dimulai pada satu hingga 30 September 2020. Syarat untuk mengikuti program itu adalah mahasiswa semester lima atau lulus kuliah dari jurusan Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, PGSD, PGPAUD, Olahraga, Seni dan Musik, suka mengajar dan berkeinginan kuat menjadi guru terbaik, dan mengikuti semua proses seleksi

Baca juga: Mendikbud sebut guru sebagai "pelukis" masa depan bangsa

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020