Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf meminta pemerintah RI memanfaatkan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada Maret mendatang, untuk menyampaikan pesan-pesan politik pemerintah dan rakyat Indonesia.

"Kedatangan Obama harus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyampaikan pesan-pesan politik Indonesia secara elegan kepada AS dan sekaligus dunia internasional," ujar anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu di Jakarta, Ahad.

Al Muzzamil Yusuf mengatakan pesan-pesan yang seharusnya disampaikan pemerintah Indonesia kepada Obama di antaranya adalah persoalan hubungan bilateral yang harus didasari oleh penghormatan kedaulatan terhadap masing-masing negara.

Karena itu, lanjut dia, gaya diplomasi masa lalu yang dilakukan mantan Presiden AS George Bush yang arogan dan anti dialog tidak patut diteruskan karena hal tersebut hanya akan memancing reaksi negatif berbagai partai, ormas, LSM dan elite politik Indonesia, bahkan di mayoritas masyarakat Indonesia juga terbentuk sikap anti AS.

Selain itu, kata Muzzammil, perlu pula disampaikan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya membutuhkan demokrasi, tapi juga kesejahteraan, sehingga berbagai bentuk kerja sama bilateral dengan negara mana pun pada intinya harus memberikan keuntungan yang seimbang dan timbal balik secara ekonomi.

"Maka pasar bebas yang cenderung menguntungkan pihak yang kuat harus diwaspadai dan diantisipasi. Tema-tema pemerataan dan keadilan ekonomi harus menjadi perhatian bersama. Pemerintah RI tidak boleh alpa menyuarakan hal ini," tegasnya.

Sebagai negara yang saat ini terbilang paling demokratis di ASEAN dan dunia Islam, kata dia, membuat Indonesia sedang dan akan mampu berperan aktif untuk membuka dialog demokratis ke depan. Indonesia akan "leading" untuk menyuarakan isu-isu HAM dan penegakan hukum Internasional.

"Dalam konteks ini, Indonesia akan banyak berseberangan dengan cara-cara represif yang dilakukan AS di Palestina, Irak, Afghanistan dan Guantanamo, yang jelas-jelas melawan HAM dan hukum internasional. Hal ini harus disampaikan pula ke Obama," katanya.

Selain itu, kata Al Muzzamil, maka Obama juga perlu didorong oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali dengan janji-janji diplomasi internasional yang lebih dialogis.

"Janji ini adalah sesuatu yang tampaknya kini ditinggalkan Obama, yang secara perlahan memilih gaya lama Bush. Keadilan tata politik dunia dan kemakmuran masyarakat dunia harusnya menjadi cita-cita bersama para pemimpin dunia, khususnya negara adidaya," demikian Al Muzzammil Yusuf.(A041/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010