teknologi digital mampu menembus tatanan yang selama ini terbangun secara konvensional
Wonosobo (ANTARA) - Puluhan pemuda Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan dan sertifikasi bidang teknologi informatika dan komunikasi (TIK) berbasis standar kompetensi kerja nasional Indonesia yang diselenggarakan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Kominfo.

Kepala BPSDM Kemenkominfo Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Zulkarnaen di Wonosobo, Senin mengatakan tujuan dari pelatihan selain untuk menegaskan kehadiran negara dalam upaya menekan angka pengangguran juga untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi generasi muda khususnya di bidang TIK.

"Ada tiga program dalam pelatihan ini yang kita bagi dalam tiga peminatan peserta, yaitu program junior officer, junior web developer, dan junior web administrator," kata Zulkarnaen.

Ia menyampaikan demi menghindari potensi penularan COVID-19, sebelum mengikuti pelatihan, seluruh pihak yang terlibat mulai dari peserta, instruktur, panitia hingga assesor telah menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) dan hasilnya seluruhnya telah dinyatakan non reaktif.

Selama pelatihan, katanya para peserta juga dibekali dengan perlengkapan pelindung diri, hand sanitizer serta di dalam ruang pelatihan tetap menerapkan standar protokol kesehatan dengan jaga jarak aman.

Baca juga: Dukung Kartu Prakerja, Kemnaker sediakan pelatihan berbasis TIK

Baca juga: Pemanfaatan TIK penting untuk bangun kemajuan pendidikan


Ia berharap setelah mengikuti pelatihan secara aman, seluruh peserta akan mendapatkan penilaian baik melalui sertifikat kompetensi bidang TIK dari BPSDM Kemenkominfo yang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan diri mereka ke depan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo mengingatkan generasi milenial Wonosobo untuk secara serius meningkatkan penguasaan TIK demi memenangkan persaingan global di era industri 4.0.

"Ancaman yang nyata-nyata kini sudah di depan mata dari era industri 4.0 di antaranya adalah terbatasnya profesi dan lapangan pekerjaan karena banyak yang sudah digantikan dengan sistem otomasi dan robot yang dinilai lebih efisien," katanya.

Ancaman lainnya yang mungkin dihadapi generasi muda milenial berupa kehidupan serba tidak pasti akbat adanya perubahan teknologi yang begitu cepat sehingga banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan akhirnya memunculkan banyak pengangguran.

"Satu lagi, saat ini kita bisa melihat adanya persaingan bisnis kini menjadi tak kasat mata karena teknologi digital mampu menembus tatanan yang selama ini terbangun secara konvensional," katanya.

Oleh karena itu, katanya adanya kesempatan yang diberikan secara cuma-cuma oleh BPSDM Kemenkominfo melalui pelatihan dan sertifikasi bidang TIK kepada 60 anak muda Wonosobo ini layak disyukuri bersama.

Melalui bimbingan dan materi-materi yang diberikan para instruktur kompeten dari BPSDM Kemenkominfo, Andang berharap para peserta pelatihan yang merupakan lulusan SMK dan diploma hingga sarjana jurusan teknologi informasi akan mampu memenangkan persaingan di era industri 4.0.

"Hal ini saya tekankan karena untuk memenangkan persaingan di era teknologi saat ini, adik-adik setidaknya harus memiliki tiga hal, yaitu kompetensi di bidang Teknologi Digital, Meningkatkan Kemampuan berinovasi, dan mempersiapkan ketahanan, kemampuan beradaptasi dan keterampilan berpikir kritis," katanya. 

Baca juga: Kemkominfo : 30 PNS Timor Leste pelatihan TIK

Baca juga: 1.470 aparat sipil negara ikuti pelatihan TIK

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020