Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir merosot mendekati level terendah tiga bulan pada perdagangan Senin, karena terimbas kerugian di sektor pertambangan dan perbankan.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 41,90 poin atau 0,71 persen menjadi 5.822,60 poin, level terendah sejak 29 Juni, sedangkan indeks All Ordinaries turun 44,10 poin atau 0,73 persen pada 6.013,50 poin.

"Indeks kembali menguji posisi terendah akhir Juni karena jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut," kata analis pasar CommSec, James Tao.

"Kerugian lokal berbasis luas karena mayoritas sektor diperdagangkan di zona merah. Kontribusi paling besar terhadap nada pelemahan pasar secara keseluruhan adalah saham keuangan dan pertambangan terkemuka."

Saham-saham keuangan dan material masing-masing merosot 1,30 persen dan 1,20 persen. Sektor energi paling meningkat, bertambah 0,80 persen. Nama perawatan kesehatan juga berada di antara yang positif, dengan raksasa bioteknologi CSL Limited naik 0,22 persen.

Di bidang keuangan, bank-bank besar terpuruk dengan Commonwealth Bank turun 1,35 persen, National Australia Bank turun 1,45 persen, Westpac Bank turun 1,44 persen, dan ANZ turun 1,29 persen.

Saham-saham pertambangan jatuh dengan BHP turun 1,19 persen, Rio Tinto turun 1,16 persen, Fortescue Metals turun 1,16 persen, dan penambang emas Newcrest turun 2,10 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search naik 0,36 persen, Santos turun 0,19 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,60 persen.

Supermarket terbesar Australia beragam dengan Coles turun 0,41 persen, dan Woolworths naik 0,44 persen.

Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, maskapai penerbangan nasional Qantas anjlok 3,52 persen dan perusahaan biomedis CSL terangkat 0,22 persen.

Baca juga: Saham Aussie dibuka sedikit melemah terseret bank dan penambang
Baca juga: Saham Aussie ditutup melemah tapi hentikan penurunan beruntun 4 minggu
Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh, terburuk dalam seminggu

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020