Mungkin tidak hanya batik tetapi wastra lain Indonesia. Kita cari talenta muda untuk diperkenalkan pada dunia, lalu kita minta pada kurator untuk melihat
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma mendorong semakin banyak para perancang busana tanah air yang memperkenalkan kain batik dan wastra lainnya berbalut ide orisinal kepada masyarakat global, terutama Italia, yang menjadi salah satu kiblat fesyen dunia.

Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani, mengatakan konsep orisinal disukai masyarakat di Italia dan ajang fesyen internasional bisa salah satu sarana memperkenalkannya. Hal ini seperti yang dilakukan perancang dari label Maquinn Couture pada Milan Fashion Week 2020/2021.

"Karena di sini sangat senang mencari talenta muda yang bisa diperkenalkan dengan konsep original. Mungkin tidak hanya batik tetapi wastra lain Indonesia. Kita cari talenta muda untuk diperkenalkan pada dunia, lalu kita minta pada kurator untuk melihat," ujar dia dalam konferensi pers virtual "Maquinn Couture to Milan Fashion Week 20/21", Sabtu.

Baca juga: Hannie Hananto kenalkan kuliner Indonesia lewat busana

Dalam kesempatan itu, Professor of Haute Couture Istituto di Moda Burgo, Milan, Biagio Belsito berpendapat, publik Italia menyukai sesuatu yang membuat mereka spesial. Menurutnya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi para perancang untuk bisa menemukan hal baru dan mengejutkan banyak orang.

Lebih lanjut, khusus untuk batik, menurut Esti, KBRI Roma selama ini sudah bekerja sama dengan sekolah desain di Roma dalam memberikan workshop mengenai batik pada siswa di sana. Para siswa juga diminta merancang karya busana sesuai kreasi mereka.

Idenya di sini, memadukan budaya Indonesia, salah satunya melalui batik dan budaya di Eropa (east dan west), seperti yang ditampilkan pihak Maquinn Couture pada Milan Fashion Week tahun ini. Pihak Maquinn mengusung konsep pilgrimate yang diwujudkan melalui koleksi busana dengan paduan batik dan unsur ukiran Eropa.

Baca juga: Julianto pukau New York Fashion Week dengan koleksi Il Fiore

"Kami sudah cukup lama bekerja sama dengan sekolah desain di Roma. Saya senang ternyata upaya kami di Indonesia juga dilakukan. Jadi, kami sudah dua tahun lalu kami lakukan upaya east meet west," tutur Esti.

Ke depannya, dia berharap setelah Maquinn, talenta-talenta muda lainnya juga ikut unjuk gigi melalui konsep orisinal masing-masing.

Untuk ini, pihak KBRI Roma siap memfasilitasi para desainer untuk bisa menembus pasar di Italia, misalnya membantu mempromosikan karya mereka melalui resepsi-resepsi yang digelar KBRI, bekerja sama menggelar fashion show dan mengunggah karya perancang Indonesia melalui laman resmi dan media sosial mereka.

"Saya pikir ini akan kami pakai, bisa kita kerja sama dengan Maquinn bagian strategi kami menjual batik secara budaya bukan hanya secara material. Kalau memang bisa, nanti KBRI bisa memfasilitasinya. Kita bisa tembus pasar-pasarnya," ujar Esti.

Baca juga: Peragaan busana hingga instalasi seni di perayaan Plaza Indonesia

Baca juga: Perancang busana Indonesia semarakkan "Takashimaya Art"

Baca juga: Tekstil Indonesia dipromosikan di Myanmar

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020