Sampai sekarang pun kita masih ada trauma untuk bepergian
Jakarta (ANTARA) - Penyintas COVID-19 Budiman Ashar (66), Direktur Human Capital and Administration PT Media Telekomunikasi Mandiri mengatakan, setelah sembuh dari COVID-19 makin berupaya untuk menjalankan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan.

"Kita tahu makanan yang dulunya menyebabkan penyakit bawaan tadi kolesterol, diabetes, jadi pelajaran saya, kita hentikan, kita gas pol kebiasaan sehat," kata Budiman dalam seminar virtual Penyintas COVID-19 Bicara yang diadakan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Jakarta, Minggu.

Budiman mengubah pola makan menjadi lebih baik, seperti tidak mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi. "Saya makan rebus-rebusan," ujarnya.

Dia juga melakukan olahraga rutin, banyak minum air, dan makin merawat tubuh.

Saat menderita COVID-19, Budiman juga memiliki penyakit penyerta hipertensi dan diabetes.

Budiman menuturkan setelah kejadian terinfeksi COVID-19, dia menjadi selektif dan waspada dalam mempertimbangkan aktivitas, yakni mengutamakan untuk memilih aktivitas yang benar-benar perlu saja atau mendesak jika harus keluar rumah.

"Sampai sekarang pun kita masih ada trauma untuk bepergian, sekarang kita hanya bepergian yang benar benar kita butuhkan saja," ujarnya pula.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah 26
Baca juga: 15.126 pasien COVID-19 di Wisma Atlet sembuh


Budiman menuturkan kemungkinan besar dia tertular COVID-19 saat acara keluarga, yakni mengunjungi seorang keluarga yang demam biasa dan yang pulang dari luar kota. Kemungkinan penularan juga dapat terjadi saat Shalat Jumat atau di kantor sendiri.

Ternyata di kemudian hari, anggota keluarga yang dikunjungi itu dirawat di rumah sakit dan terkonfirmasi positif COVID-19. Pada 15 Juli 2020, Budiman merasakan demam, beberapa hari kemudian dia melakukan uji usap dan hasilnya menunjukkan dia positif COVID-19.

Budiman tinggal bersama istri. Istrinya telah diperiksa dan didapati negatif COVID-19. Budiman ingin melindungi keluarganya, agar tidak terkena COVID-19. Akhirnya dia memutuskan untuk dirawat di rumah sakit.

"Bagaimana pada saat kita terkena COVID-19 itu bagaimana melindungi diri dan keluarga. Saya mengambil keputusan supaya tidak ada penularan ke keluarga dan tetangga, saya ambil keputusan masuk rumah sakit," katanya lagi.

Saat pekan pertama dirawat di ruang isolasi di rumah sakit, Budiman merasakan diare, demam, tidak nafsu makan, dan batuk. Pada pekan kedua, demam berkurang dan hilang, tidak merasa kedinginan, batuk dan diare hilang tapi hasil uji usap masih positif COVID-19.

Pada 4 Agustus 2020 dilakukan uji usap dan hasilnya negatif. Pada uji usap berikutnya hasilnya juga negatif. Dengan hasil dua kali negatif berturut-turut, Budiman dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Baca juga: Tambahan pasien sembuh COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta
Baca juga: 195 pasien COVID-19 di Provinsi Riau dinyatakan sembuh

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020