Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengatakan generasi muda Indonesia harus akrab dengan Pancasila karena sebagai ideologi dan dasar negara, Pancasila selalu lekat serta mewarnai kehidupan seluruh anak bangsa.

"Yang harus dilakukan dalam proses pengakraban tersebut adalah pertama, mengenal, lalu memahami, diresapi, dan kemudian dilaksanakan," kata Syarief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid: Tidak sulit pahami dan laksanakan Pancasila

Hal itu dikatakan Syarief dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR dengan komunitas Karukunan Warga Bogor (KWB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), di lapangan Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Syarief sebelum memaparkan tentang Pancasila, terlebih dahulu menguji tingkat pengetahuan peserta dengan memberikan sesi kuis dadakan.

"Siapa yang bisa menyebutkan sila Pancasila secara urut dan benar," kata Syarief.

Kemudian Amelia warga Kelurahan Cipaku berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

Baca juga: Syarief Hasan ingatkan pemuda Indonesia agar berkarakter Pancasila

"Jawaban benar. Sudah saya duga, generasi muda sudah sangat mengenal Pancasila. Sekarang tinggal pendalaman saja sila per sila seperti sila pertama 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. Di situ ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang berketuhanan," ujar Syarief.

Dia mengatakan, sebagai negara yang bertuhan, maka rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan mesti sesuai dengan ajaran agama. Salah satunya, menurut dia, saling menghormati agama dan kepercayaan orang lain, tidak memaksakan kehendak dan tidak memandang rendah terhadap sesama.

"Lihat betapa indah dan istimewanya Pancasila. Mari kita semua, seluruh masyarakat untuk mulai mengisi hati kita dengan Pancasila, damai dan nyaman akan kita rasakan," ujarnya.

Baca juga: MPR tegaskan Pancasila adalah dasar dan pondasi negara

Menurut dia, dengan Pancasila, masyarakat Indonesia akan bersama-sama menuju Indonesia makmur.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020