program ini diinisiasi Kementerian ESDM
Sekayu (ANTARA) - Ratusan nelayan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menerima realisasi bantuan paket konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan, realisasi bantuan ini sesuai target yakni dijadwalkan pada Oktober 2020.

“Tentunya bantuan ini sudah lama dinanti-nantikan nelayan karena dapat menghemat bahan bakar,” kata Dodi pada acara penyerahan bantuan secara langsung ke nelayan di di Dermaga Dinas Perhubungan Muba, Kamis.

Ia menjelaskan, dengan menggunakan alat konversi energi yakni konverter kit maka nelayan dapat menggunakan tabung LPG 3 Kg yang setara dengan pemakaian 5-10 liter BBM.

“Dampak positifnya, nelayan dapat menghemat biaya operasional hingga 70 persen,” kata dia.

Baca juga: Oktober dibagikan, ini 5 manfaat konversi BBM ke BBG untuk nelayan

Pemerintah telah menetapkan kriteria penerima bantuan yakni nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT, kapal berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin 13 HP. Selain itu, nelayan tersebut diwajibkan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan serta memiliki kartu nelayan dan terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT).

Persyaratan ini berdasarkan Perpres Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air Bagi Petani Sasaran.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 Kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya seperti reducer, regulator, mixer dan lainnya.

Baca juga: ESDM: MoU suplai gas blok Masela seiring kebijakan konversi BBM ke gas

Sementara, Pimpinan Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup H Alex Noerdin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah memfasilitasi program tersebut untuk nelayan Sumsel, khususnya nelayan di Kabupaten Muba.

Ia berharap Kementerian ESDM dapat menambah 2.500 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) ini untuk nelayan Muba.

"Semoga dengan program ini nelayan dapat lebih sejahtera, dapat menangkap ikan dengan nyaman agar kehidupan kita ke depannya semakin baik,"ungkapnya.

Nelayan Desa Terusan Kecamatan Sanga Desa Sunanang dan Ketua Kelompok Nelayan Horas Berkah Bersama Kecamatan Sekayu Indra Gunawan mengatakan bantuan ini sangat bermanfaat apalagi di tengah menghadapi pandemi COVID-19. “Kami berterima kasih sekali atas bantuan ini,” kata dia.

Baca juga: Pemerintah minta dukungan penuh program konversi BBM-BBG

Program Konversi BBM ke BBG untuk nelayan ini telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir.
Semula lantaran pandemi, program konversi BBM ke BBG bagi nelayan ini terpaksa dihentikan karena adanya recofusing anggaran.

Namun, program ini belakangan dilanjutkan kembali oleh pemerintah untuk membantu perekonomian nelayan walau terjadi penurunan kuota dari 40.000 menjadi 25.000 paket konverter kit, yang disebar di 42 kabupaten/kota.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso yang turut hadir pada acara tersebut, mengingatkan, proses pendistribusian paket konventer kit ini ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2020.

"Program ini diinisiasi Kementerian ESDM untuk membantu nelayan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih dan murah,” kata dia.

Baca juga: 100 nelayan di Cirebon dapat mesin konversi BBM-BBG
Baca juga: Konversi BBM ke BBG nelayan kecil Jateng dilakukan bertahap

 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020