Karangasem (ANTARA) - Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero) Koeshartanto mengatakan 
penurunan penjualan Avtur paling besar terjadi pada Bulan Juni yang lalu. Hal ini digambarkan dengan konsumsi Avtur hanya 2 ribu KL, jika dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2019, penjualan Avtur di tahun ini turun sebesar 96 persen.
 
 
 
"Dari angka konsumsi Bahan Bakar Pesawat (Avtur) yang masih belum pulih. Sebelumnya ada sebanyak 250 penerbangan per harinya, namun hingga Bulan September baru mencapai 30-50 penerbangan per hari. Penurunan paling besar terjadi pada Bulan Juni 2020, kalau dibandingkan dengan Juni 2019, penjualan Avtur Pertamina sebesar 74 ribu KL," kata Koeshartanto saat meninjau sarana operasional distribusi energi di wilayah Provinsi Bali, Karangasem, Sabtu.
 
 
 
Ia mengatakan melihat kondisi ini Pertamina berharap agar pertumbuhan ekonomi Bali kembali pulih. Untuk pemulihan ini tentu akan membutuhkan dukungan penuh dari sektor energi baik BBM, LPG dan Avtur.
 
 
 
Selain itu, dalam kunjungannya bersama Direktur Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero), M. Haryo Yunianto, serta Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus, CD. Sasongko, Ia mengatakan seluruh sarana distribusi energi Pertamina yang ada di Bali siap beroperasi optimal untuk melayani kebutuhan energi penggerak roda ekonomi.
 
 
 
Peninjauan di Integrated Terminal (IT) Manggis yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, dilakukan untuk memastikan tim di lapangan baik-baik dan sehat dalam bertugas. Selain itu, memantau penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19 di sarana distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang dikelola oleh Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus.
 
 
 
Ia mengatakan selama ini, IT Manggis telah melayani pengiriman BBM ke 200 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan 18 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bulk Elpiji (SPBBE) yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
 
 
 
Adapun kapasitas total penyimpanan BBM yang dimiliki oleh IT Manggis sebesar 153 ribu Kilo Liter (KL), yang setiap harinya rata-rata melayani pengiriman produk sebanyak 2.300 KL. Sedangkan untuk melayani distribusi produk LPG, kapasitas total yang dimiliki IT Manggis mencapai 5.600 Metrik Ton (MT), dengan jumlah pengiriman harian sebanyak 780 MT.
 
 
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada triwulan II Tahun 2020 pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) minus 10,98 persen. Kontribusi sektor pariwisata terhadap penurunan angka PDRB menjadi faktor utama.
 
 
 
"Sebagai Objek Vital Nasional (OBVITNAS) yang melayani kebutuhan energi hampir seluruh wilayah Bali, kesiapan dan kehandalan peralatan yang ada di IT Manggis ini kami pastikan selalu dalam keadaan baik. Utamanya kami juga memastikan semua personel yang mengemban amanat melayani kebutuhan energi masyarakat juga dalam kondisi prima,"jelas Koeshartanto.
 
 
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020