Selama perawatan, Malelang Jaya menunjukkan progres sangat baik.
Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepasliarkan seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sebelumnya terkena jerat ke kawasan Hutan Terangun, Kabupaten Gayo Lues.

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Senin, mengatakan pelepasliaran harimau sumatera tersebut setelah tim medis menyatakan kondisi satwa dilindungi itu dalam keadaan sehat.

"Harimau tersebut diberi nama Malelang Jaya berjenis kelamin betina dengan usia dua hingga tiga tahun. Malelang Jaya dilepasliarkan ke habitatnya setelah kesehatan pulih usai ditemukan terjerat," kata Agus Arianto.

Baca juga: BBKSDA Sumut lepasliarkan harimau Sumatera ke TNGL Gayo Lues

Malelang Jaya ditemukan anggota Resor Pemangku Hutan (RPH) Tongra di kawasan hutan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, dalam kondisi lemah setelah terkena jerat berbentuk kumparan pada 17 Oktober 2020.

Jerat melilit leher, dada dan pinggangnya. Jerat tersebut menyebabkan luka pada pinggang serta menyebabkan sistem sirkulasi dan motorik syaraf terganggu. Tim medis merawat intensif harimau sumatera tersebut.

Baca juga: KLHK lepasliarkan harimau Sumatera di Gunung Leuser

"Selama perawatan, Malelang Jaya menunjukkan progres sangat baik. Setelah melalui proses observasi dan perawatan intensif serta berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, tim dokter hewan menyatakan Malelang Jaya dilepasliarkan ke habitatnya," kata Agus Arianto.

Agus Arianto menyebutkan Malelang Jaya dilepasliarkan di Hutan Lindung Terangun, yang merupakan habitatnya yang tidak jauh dari lokasinya ditemukan terjerat. Lokasi pelepasliaran merupakan usulan masyarakat setempat.

Baca juga: Seekor harimau sumatera ditemukan terjerat di Gayo Lues

"Masyarakat setempat meyakini harimau sumatera tersebut merupakan penghuni kawasan Hutan Lindung Terangun. Jadi, Malelang Jaya harus dikembalikan ke tempat asalnya," kata Agus Arianto.

Sebelumnya pelepasliaran, kata Agus Arianto, tim BKSDA bersama mitra melakukan operasi sapu jerat. Operasi ini untuk mengantisipasi ancaman jerat ketika harimau sumatera tersebut dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

"BKSDA Aceh menyampaikan terima kasih kepada semua pihak serta masyarakat yang mendukung proses kembalinya Malelang Jaya ke habitat alaminya. Dukungan ini merupakan upaya penyelamatan harimau sumatra dari kepunahan," kata Agus Arianto.

Baca juga: Harimau mangsa sapi di Aceh Tengah

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020