Jakarta (ANTARA) - Wacana penghapusan pajak pada kendaraan baru Indonesia beberapa waktu, rupanya membuat penjualan mobil bekas kehilangan banyak konsumen mereka.
 
Presiden Direktur mobil88, Halomoan Fischer mengungkapkan bahwa dengan tidak disetujui kebijakan itu oleh Kemenkeu, penjualan kendaraan bekas mulai kembali pulih setelah memiliki hasil yang tidak baik sebelumnya.

"Dengan adanya isu itu, penjualan mobil bekas tidak berkembang pada saat itu dan dampaknya orang tidak akan membeli mobil bekas. kalau memang terjadi orang pasti lebih memilih mobil baru daripada mobil bekas," ungkap Halomoan Fischer pada saat acara Ngobrol Virtual bersama FORWOT, Rabu (18/11).

"Ketika wacana itu tidak disetujui, kenaikan penjualan mobil bekas sangat terasa dari pertengahan Oktober sampai hari ini," tambah dia.

Meski demikian, kenaikan penjualan dari mobil bekas setelah tidak disetujui belum bisa dilihat Halomoan masih menunggu data yang valid.

Halomoan melanjutkan bahwa saat ini, pengaruh media digital masih memberikan pengaruh besar terhadap penjualan kendaraan bekas terlebih mobil bekas.

"Kalau survei kami 80 persen pembeli mobil bekas memulai pencariannya di internet, browsing googling, baru dari situ kebanyakan mereka ingin melihat fisik mobilnya baru mau transaksi," kata dia.

Meski begitu, transaksi penjualan kendaraan bekas masih banyak dilakukan secara luring.

Baca juga: Mitsubishi dukung pemerintah soal usulan pajak 0 persen mobil baru

Baca juga: Tanggapan HPM soal pemerintah tolak pajak 0 persen mobil baru

Baca juga: Kemenkeu tidak berencana terapkan pajak nol persen untuk mobil baru
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020