Banda Aceh (ANTARA News) - Warga Banda Aceh pada  Minggu yang berada di kawasan pantai ketakutan, dan mereka tampak segera meninggalkan rumah karena khawatir akan terjadi tsunami pasca-gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR), layaknya pernah terjadi pada 26 Desember 2004.

Warga banyak yang menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat kini menuju ke lokasi yang jauh dari pantai, sehingga mengakibatkan ruas jalan di kawasan Jambo Tape padat.

Demikian juga para pedagang yang berada di kawasan Merduati dan Peunayong juga ikut menungsi, sehingga mereka menutup sementara tokonya.

"Semua toko yang berada di Merduati pada tutup, dan semua pedagang mengungsi ke daerah yang jauh dari pantai," kata Danil, salah seorang pedagang di kawasan Merduati.

Warga yang berada d lokasi pantai juga terpaksa pulang, sehingga objek wisata yang sejak pagi dipadati pengunjung kini menjadi sepi.

Gempa yang terjadi pada pukul 12.59 WIB membuat panik warga, sehingga mereka berhaburan keluar rumah, karena goncangannya kuat dan agak lama. Bahkan ada warga yang sedang menunaikan shalat terpaksa membubarkan diri, karena takut.

Menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa yang berpotensi tsunami itu terjadi di 66 kilometer barat daya Meulaboh, 110 km barat daya Blangpidie, 126 km barat laut Labuhanhaji, dan 138 km barat laut Sinabang atau 3,61 lintang utara (LU) dan 95,84 Bujur Timur (BT).

Kedalaman gempa mencapai 30 kilo meter.
(U.H011/A042/K-IFL/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010