Pos Indonesia mengerahkan seluruh kapasitas sumber daya yang dimiliki di Papua dan Papua Barat untuk melakukan percepatan penyaluran bantuan dengan mekanisme alternatif tunai agar dapat tersalurkan tepat waktu, tepat sasaran dan selalu menerapkan pro
Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan sosial Program Sembako dengan mekanisme alternatif tunai kepada sekitar 500 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan besaran Rp200.000 per KPM.

"Pos Indonesia mengerahkan seluruh kapasitas sumber daya yang dimiliki di Papua dan Papua Barat untuk melakukan percepatan penyaluran bantuan dengan mekanisme alternatif tunai agar dapat tersalurkan tepat waktu, tepat sasaran dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan dalam masa pandemik ini," kata Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero), Nezar Patria dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada tahap pertama akan disalurkan kepada 160 ribu KPM untuk periode November dan Desember 2020, kemudian untuk tahap kedua akan disalurkan kepada lebih dari 500 ribu KPM untuk periode Januari sampai dengan Desember 2021. Penyaluran pertama akan dilakukan di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel dan selanjutnya akan diikuti daerah lainnya di Papua dan Papua Barat.

Penyaluran sembako alternatif tunai melalui PT Pos Indonesia dilakukan sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan langkah "extra ordinary" percepatan penyaluran sembako yang sebelumnya sudah dilakukan oleh beberapa Bank Pemerintah sehingga penyaluran sembako untuk Papua dan Papua Barat dapat terealisasi sesuai target.

Penyaluran Program Bantuan Sembako dengan mekanisme alternatif tunai dilakukan dengan beberapa metode antara lain penyaluran langsung di Kantor Pos sesuai dengan penerapan protokol kesehatan, penyaluran melalui komunitas dan pengantaran langsung untuk KPM yang sakit, disabilitas dan memiliki keterbatasan untuk datang langsung di Kantor Pos.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua tanggal 24-26 November 2020 di Tanah Merah, Boven Digoel.

Program Sembako atau juga dikenal dengan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) merupakan program reguler Kementerian Sosial berupa bantuan senilai Rp200 ribu per KPM tiap bulan. Bantuan masuk dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sehingga KPM dapat membelanjakan sejumlah kebutuhan pokok dengan menggunakan kartu tersebut di elektronik warung gotong royong (E-Warung) yang sudah ditentukan.

Ia menambahkan bahwa untuk penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) yang merupakan bantuan khusus warga terdampak COVID-19 di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat pada tahap pertama sampai dengan tahap enam sudah terealisasi sebesar 95,06 persen dari 124.902 KPM yang dialokasikan Pemerintah.

Sedangkan untuk tahap ketujuh dan kedelapan masih dalam proses penyaluran. Realisasi penyaluran BST secara nasional hingga saat ini telah mencapai 93,22 persen, demikian Nezar Patria.


Baca juga: PT Pos optimalkan sumberdaya percepat penyaluran BST

Baca juga: Penerima Program Sembako bertambah 4,8 juta keluarga

Baca juga: Cuaca dan akses tak surutkan PT Pos salurkan BST di wilayah terluar

Baca juga: Menteri Sosial : Bantuan Sosial Tunai diperpanjang hingga 2021



 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020