Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jalur utama yang menghubungkan Sigaluh-Banjarnegara sudah bisa dilalui kendaraan kembali setelah sebelumnya tertutup material tanah longsor, Selasa.

"Kini akses jalan sudah bisa dilalui setelah sebelumnya sempat tertutup material longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Selasa.

Dia mengatakan bencana tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak sore hari.

"Setelah mendengar informasi terjadinya tanah longsor kami langsung bersinergi dengan instansi terkait lainnya guna menurunkan alat berat ke lokasi kejadian bencana," katanya.

Baca juga: BPBD Banjarnegara susun peta wilayah rawan longsor

Dia mengatakan penanganan longsor di lokasi tersebut dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Dinhub, Satpol PP, Forkompinca Sigaluh, TNI/Polri serta para relawan.

Sementara itu Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.

"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.

Baca juga: Tebing longsor di Desa Glempang, BPBD Banjarenagara lakukan penanganan

Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020.

Dia menambahkan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan.

"Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dan sekitarnya mengalami peningkatan hingga dua hari ke depan sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama mereka yang tinggal di lokasi rawan longsor karena ada peningkatan potensi curah hujan hingga 3 Desember 2020," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie.

Baca juga: Banjarnegara perkuat mitigasi antisipasi bencana longsor
Baca juga: BPBD Banjarnegara tanam vetiver di lokasi rawan longsor

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020