Mungkin persahabatan dan persaudaraan yang sakral antara Paman Ho dan Bung Karno, dan antara masyarakat Vietnam dan Indonesia lah yang kita rayakan saat ini,
Jakarta (ANTARA) - Dalam  memperingati 65 tahun hubungan diplomatik,  pemerintah Indonesia dan Vietnam menggelar pameran fotografi, yang merefleksikan hubungan erat kedua negara, salah satunya melalui potret kedekatan Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, di kota Yogyakarta.

Pada pembukaan acara pameran foto, Senin, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Pham Vinh Quang, menyoroti hubungan dekat kedua negara yang tercermin dalam kedekatan antara presiden pertama RI, Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh yang sempat berkunjung ke Indonesia pada  1959.

“Saat tiba di Bandara Kemayoran, Presiden Ho Chi Minh mengatakan kepada Presiden Soekarno, bahwa dia tidak menganggap dirinya sebagai tamu saat datang ke Indonesia, namun sebagai saudara yang datang ke rumah saudara dan saudarinya sendiri,” ujar Dubes Quang.

Baca juga: Indonesia, Vietnam gunakan logo baru peringati persahabatan 65 tahun
Baca juga: Indonesia tetap ekspor produk olahan jagung ke Vietnam


Dia menuturkan bahwa masyarakat kedua negara terikat dalam kemiripan budaya dan perjuangan menuju kemerdekaan.

“Mungkin persahabatan dan persaudaraan yang sakral antara Paman Ho dan Bung Karno, dan antara masyarakat Vietnam dan Indonesia lah yang kita rayakan saat ini,” tambahnya.

Turut berpartisipasi dalam pembukaan pameran tersebut, mewakili keluarga mendiang Presiden Soekarno, adalah presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Dalam kesempatan itu, dia menceritakan kenangan terkait kunjungan ‘Paman Ho’ ke Indonesia dan menggarisbawahi kesamaan dalam kepribadian pemimpin kedua negara saat itu, yang disebutnya jarang dapat ditemui pada pemimpin-pemimpin masa kini.

“Pejuang-pejuang zaman dahulu memiliki karakter yang sangat berbeda dengan mereka yang sekarang menjadi pemimpin, mungkin karena pada waktu itu perjuangan utama adalah membebaskan diri dari penjajahan untuk mendapatkan kemerdekaan,” ujarnya.

Potret kunjungan dan pertemuan Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno pada  1959 merupakan bagian dari foto-foto yang ditampilkan dalam pameran  230 foto tersebut.

Di samping itu, terdapat pula berbagai potret yang menunjukkan hubungan kedua negara, termasuk perjalanan hubungan bilateral, serta gambaran budaya dan sejarah Vietnam dan Indonesia untuk dapat dinikmati oleh masyarakat kedua negara serta sahabat-sahabat di komunitas internasional.

Adapun menurut Dubes  Quang, kota Yogyakarta yang menjadi lokasi pameran tersebut merupakan perwujudan cita-cita luhur patriotisme dan kemerdekaan. Saat Presiden Ho Chi Minh mengunjungi Yogyakarta pada  1959, kedua negara tengah berjuang untuk mencapai persatuan bangsa.

Dia berharap agar hubungan kedua negara dapat terus berjalan kuat ke depan dalam berbagai sektor.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan dalam pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, bahwa pihaknya berharap hubungan kedua negara dapat terus berkembang, terutama bagi generasi muda kedua negara.

“Sejarah hubungan Indonesia dan Vietnam akan memperkuat kerja sama bilateral, tidak hanya di tingkat pemerintah namun juga dalam hubungan antar-masyarakat,” katanya.

Dia berharap agar acara pameran tersebut dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat kedua negara, terutama generasi muda, untuk memiliki pemahaman lebih dalam terkait persahabatan yang telah berlangsung lama.

Pameran foto tersebut dapat dikunjungi secara langsung di Perpustakaan Grhatama Pustaka, Yogyakarta, dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, serta secara daring melalui laman virtualexpo.jogjaprov.go.id.

Baca juga: Vietnam negosiasi pengaturan koridor perjalanan dengan Indonesia
Baca juga: Vietnam masuk normal baru, Indonesia diharapkan tangkap peluang bisnis


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020