Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan Kabupaten Garut, Jawa Barat kekurangan tempat isolasi untuk menangani pasien COVID-19 yang saat ini jumlah terkonfirmasi positif mencapai seribuan orang sedangkan kapasitas ruang yang tersedia baru 600 tempat tidur.

"Ruang isolasi di kami ada 600 (tempat tidur), kami butuh seribu," kata Rudy Gunawan di Garut, Sabtu.

Ia menuturkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut berdasarkan hasil pemeriksaan tim gugus tugas masih ditemukan kasus sebanyak puluhan bahkan lebih dari seratus orang setiap harinya.

Kondisi penambahan kasus itu, kata dia, membuat jajarannya di lapangan mengalami kesulitan untuk mengatasi pasien maupun memutus mata rantai penularan wabah COVID-19.

Baca juga: Keterisian ruang isolasi COVID-19 RSSA Malang capai 85 persen

"Sekarang ini kami memang mengalami kesulitan ketika 'outbreak' ini di atas seratus orang," katanya.

Menurut dia penyebaran wabah COVID-19 terjadi di mana-mana dan sudah menyerang berbagai kalangan masyarakat, termasuk saat ini ada satu anggota DPRD Garut yang harus dirawat karena positif COVID-19.

Pemkab Garut, lanjut dia, terus berupaya mencegah dan memutus rantai penularan wabah COVID-19 dengan memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.

"Sekarang Satgas di kecamatan sudah berfungsi untuk memperketat protokol kesehatan," katanya.

Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut mencapai 3.184 kasus, sebanyak 1.322 kasus menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sebanyak 1.781 kasus dinyatakan sembuh, dan 81 kasus meninggal dunia.*

Baca juga: RSUI kembali menambah ruang isolasi penanganan COVID-19
Baca juga: Keterpakaian ruang ICU-isolasi COVID-19 di Jakbar lebih dari 70 persen
Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di wisma karantina Babel penuh

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020