Washington (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa jumlah penumpang yang menjalani proses di pos pemeriksaan bandara AS selama 2020 berkurang sebanyak 500 juta orang.

Jumlah itu merupakan penurunan sebesar 61 persen dari selama 2019 karena perjalanan udara melambat tajam selama pandemi virus corona, kata Badan Keamanan Transportasi AS (TSA), Senin (4/1). 
 
TSA mengatakan pihaknya menyaring 324 juta penumpang di seluruh pos pemeriksaan keamanan bandara pada 2020, berkurang dari 824 juta penumpang yang disaring pada 2019.

Dalam beberapa pekan terakhir, perjalanan sedikit meningkat. Pada Minggu (3/1), TSA menyaring 1,327 juta orang di pos pemeriksaan bandara, terbesar sejak pertengahan Maret, tapi masih turun 45 persen dari hari yang sama pada tahun 2020.

TSA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengantisipasi "volume perjalanan harian akan terus meningkat dengan mantap dan mengikuti pola musiman. Namun, badan itu memperkirakan volume akan tetap jauh di bawah tingkat prapandemi hingga sebagian besar masa 2021."

Airlines for America, sebuah grup dagang penerbangan, mengatakan volume penumpang maskapai penerbangan AS turun 57 persen dari level 2019 pada pertengahan Desember, dengan perjalanan domestik turun 56 persen dan perjalanan udara internasional turun 66 persen.

Menurut banyak maskapai penerbangan, perjalanan tidak akan pulih secara signifikan sampai vaksinasi dilakukan secara luas.

Maskapai-maskapai besar kehilangan lebih dari 36 miliar dolar (Rp501,7 triliun) dalam sembilan bulan pertama 2020, tapi Kongres telah menyetujui 15 miliar dolar (Rp209 triliun) berupa bantuan penggajian baru sebagai bagian dari paket bantuan COVID-19 untuk menjaga ribuan pekerja penerbangan berada dalam daftar gaji hingga 31 Maret.

Departemen Transportasi AS mengatakan pada Desember bahwa maskapai penumpang AS pada pertengahan Oktober mempekerjakan 9,1 persen lebih sedikit karyawan yang setara dengan waktu dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 368.162 - turun 36.707 pekerjaan dalam sebulan dan turun 91.871 sejak pertengahan Maret.

Perjalanan bisnis terus terpukul. Pesawat rata-rata hanya 61 persen penuh dibandingkan dengan 89 persen pada minggu yang sama tahun lalu, sementara warga non-AS yang bepergian ke Amerika Serikat turun 84 persen pada November.

Perjalanan AS ke dan dari 14 dari 20 tujuan negara asing teratas turun 90 persen atau lebih pada bulan Oktober.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pegawai United Airlines ajukan gugatan soal cuti tak dibayar

Baca juga: AS resmi cabut larangan terbang Boeing 737 MAX


 

Bandara Baghdad dibuka kembali meski kasus infeksi masih tinggi

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021