Jayapura (ANTARA) - Dr. Aaron Rumainum salah satu relawan penerima vaksin COVID-19 berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera mengeluarkan sertifikat halal untuk vaksin tersebut hingga tidak jadi polemik.
 
Perlu adanya sertifikasi terhadap vaksin COVID-19 yang saat ini akan diberikan ke masyarakat sehingga tidak menimbulkan keraguan.
 
Pemprov Papua sendiri menjadwalkan penyuntikan vaksin COVID-19 dilaksanakan Kamis (15/1) mendatang yang diawali pemberian terhadap para relawan termasuk dirinya, kata dr Aaron Rumainum kepada Antara di Jayapura, Jumat.
 
Dikatakannya, dengan adanya sertifikasi maka masyarakat percaya sehingga nantinya program pemberian vaksin COVID-19 berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

Baca juga: Yang perlu diketahui tentang situasi pandemi virus corona sekarang

Baca juga: MUI gelar sidang kehalalan Sinovac pada Jumat
 
"Saya sudah mendaftarkan diri secara online melalui aplikasi karena tahap awal vaksin tersebut diutamakan diberikan kepada tenaga kesehatan," kata Aaron.
 
Diakui, tidak ada persiapan khusus sebelum menerima vaksin tersebut karena pendaftarannya dilakukan secara daring.
 
Berbagai persyaratan sudah dipenuhi dengan menjawab seluruh pertanyaan yang dilakukan secara daring, kata Aaron yang juga menjabat Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Papua.
 
Papua menerima 14.680 vaksin Sinovac sejak Senin (4/1) dan saat ini disimpan di lemari pendingin khusus vaksin di kawasan RSUD Dok Dua Jayapura.
 
Secara kumulatif hingga Kamis (7/1) di Papua tercatat 13.840 orang positif COVID-19, 12.616 orang sembuh, 975 orang dirawat dan 249 orang meninggal.*

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021