Kalau dulu kita perlu berhari-hari melakukan kegiatan baru mencapai satu titik, ini sudah ditemukan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memuji tim gabungan pencarian dan pertolongan yang terlibat dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas keberhasilan menemukan titik jatuh pesawat naas tersebut.

"Ini hasil yang signifikan. Kalau dulu kita perlu berhari-hari melakukan kegiatan baru mencapai satu titik, ini sudah ditemukan," kata dia kepada media di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Jakarta Utara, Minggu.

Selanjutnya, Budi meminta kepada PT Jasa Raharja dan pihak Sriwijaya Air untuk memastikan hak-hak korban dan keluarganya, termasuk memberikan tempat menginap bagi keluarga korban yang berasal dari luar kota Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa sudah dilakukan pertemuan antara PT Jasa Raharja dan pihak Sriwijaya Air dengan keluarga korban. Pertemuan tersebut akan terus dilakukan sehingga korban dan keluarganya mendapatkan hak-haknya.

"Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Para pemangku kepentingan, Basarnas, TNI/Polri, dan KNKT. Semoga yang kita lakukan ini menjadi hal baik bagi bangsa," tuturnya.

Baca juga: Menhub: Titik jatuh SJ 182 ditemukan, tim fokus cari kotak hitam

Budi menyatakan telah meninjau langsung lokasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh dan melihat sendiri bagaimana tim gabungan pencarian dan pertolongan melaksanakan tugasnya.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca juga: Jasa Raharja data 53 penumpang dan 3 awak kabin Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: BPJAMSOSTEK siapkan santunan bagi korban Sriwijaya SJ-182

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021