Saya tidak dapat membiarkan hal ini berlanjut, karena saya melindungi keluarga saya. Atas alasan ini, saya mengundurkan diri dari jabatan saya,
Zurich (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja Austria Christine Aschbacher mengundurkan diri usai diduga melakukan plagiarisme pada sejumlah tugas di perguruan tinggi--namun membantah tuduhan itu dan menyebut dirinya mundur demi melindungi keluarganya.

Aschbacher, seorang anggota Partai Rakyat Austria yang memimpin koalisi pemerintah, diduga menyalin sedikitnya satu perlima disertasi doktoral dari sumber lain serta sebagian dari skripsi diploma, menurut Stefan Weber, akademisi yang menjadi pakar plagiarisme.

Weber menyebut bahwa sekitar satu perlima isi disertasi Aschbacher yang berjudul "Drafting a Leadership Style for Innovative Companies" ("Menyiapkan Gaya Kepemimpinan untuk Perusahaan Inovatif") disalin dari sumber lain tanpa mencantumkan rujukan yang tepat.

Plagiarisme yang dituduhkan tersebut antara lain bahwa Aschbacher menerjemahkan sebuah artikel berbahasa Inggris dari majalah Forbes, dan ia mengulang klaim penulis asli artikel itu dengan menyebut dirinya telah bekerja "dengan ratusan tim".

Namun Aschbacher menyebut ia menulis disertasi dan skripsi "berdasarkan pengetahuan dan keyakinan terbaiknya", seperti dikutip dari Kantor Berita Austria APA.

"Kebencian, hasutan politis, dan cacian sayangnya tidak hanya ditujukan kepada saya, namun juga anak-anak saya, dan (itu dilakukan) secara tak tertahankan," kata Aschbacher.

"Saya tidak dapat membiarkan hal ini berlanjut, karena saya melindungi keluarga saya. Atas alasan ini, saya mengundurkan diri dari jabatan saya," tutur dia.

Kanselir Austria Sebastian Kurz menyampaikan terima kasih kepada Aschbacher atas pekerjaannya sebagai menteri, dan menyebut bahwa pengganti Aschbacher akan diumumkan pada Senin (11/1).

Sumber: Reuters

Baca juga: Austria kembali berlakukan karantina selama tiga minggu

Baca juga: Austria batasi enam orang di pertemuan dalam ruangan

Penerjemah: Suwanti
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2021