Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan lebih dari 14 rumah yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dia menyebut ada potensi lebih dari 14 rumah yang tertimbun tanah. Pasalnya longsor di kawasan tersebut terjadi sebanyak dua kali, sedangkan catatan 14 rumah itu berdasarkan data longsor awal.

"Ada longsor susulan, nah yang susulan itu akan kita konfirmasi, kemungkinan lebih dari 14 rumah," kata Herman di Posko Pencarian dan Penyelamatan Longsor Cimanggung, Senin.

Sejumlah rumah yang tertimbun itu berjejeran di dataran yang miring. Di atas pemukiman itu, ada pemukiman lagi yakni Komplek SBG Parakan Muncang dengan diselingi oleh lahan miring yang minim vegetasi.

Baca juga: Bangunan TK di lokasi longsor Sumedang diruntuhkan guna permudah akses

Baca juga: Tim SAR rilis data identitas 13 korban tewas dalam longsor Sumedang


Beberapa rumah di Komplek SBG yang berada di atas lokasi longsor itu pun mengalami kerusakan karena tanah yang ambrol.

Herman mengatakan pihaknya telah meminta warga di Komplek SBG untuk mengevakuasi diri sebagai langkah mitigasi. Pasalnya, longsor susulan berpotensi kembali terjadi.

"Ada 125 KK untuk pengungsi di SBG, dan kita akan mobilisasi untuk pindah ke tenda pengungsian yang sedang dibangun sekarang," kata Herman.

Selain itu, sejumlah rumah di lokasi longsor juga sudah dikosongkan sementara. Menurutnya, hal itu juga merupakan rekomendasi dari Badan Geologi yang menyatakan area tersebut rawan bencana.*

Baca juga: 900 petugas melakukan pencarian korban longsor Sumedang hari ketiga

Baca juga: 27 orang dilaporkan masih dinyatakan hilang dalam longsor Sumedang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021