kebutuhan untuk sembako sepekan ke depan aman
Solo (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan global, Aksi Cepat Tanggap (ACT), aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.

"Aktivitas Gunung Merapi yang meningkat beberapa hari terakhir menjadikan jumlah pengungsi meningkat tajam. Kondisi ini diikuti dengan kebutuhan logistik yang juga makin meningkat," kata Koordinator Program ACT Solo Ardiyan Sapto di Solo, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya terus aktif untuk terlibat dalam pemenuhan kebutuhan para pengungsi, salah satunya di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ia mengatakan saat ini jumlah pengungsi yang ada di TPPS tersebut mencapai 241 jiwa.

"ACT terus memantau kondisi Merapi dan berkoordinasi dengan relawan yang lain agar bisa lebih optimal memberikan bantuan kepada para pengungsi. Secara berkala kami terus mengirimkan bantuan logistik dan bantuan lainnya sesuai kebutuhan yang ada di posko," katanya.

Baca juga: Sejumlah warga lereng Merapi di wilayah Klaten kembali mengungsi

Selain itu, pihaknya menyiapkan tim relawan yang aktif berjaga bersama relawan yang lain.

"Kalau untuk bantuan logistik sendiri, kami menyalurkan melalui Posko Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Posko ini merupakan posko induk yang menyalurkan logistik untuk tiga posko lainnya yakni di Klakah, Jrakah, dan Tlogolele," katanya.

Kepala TPPS Tlogolele Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan jumlah pengungsi di posko tersebut memang terus meningkat sejak aktivitas Merapi juga makin tinggi di beberapa hari terakhir.

"Alhamdulillah masyarakat dalam kondisi sehat, sedangkan kebutuhan untuk sembako sepekan ke depan aman. Logistik yang dibutuhkan oleh para pengungsi yang masih kurang saat ini adalah kebutuhan harian seperti sabun untuk mandi, mencuci, makanan balita dan anak-anak, serta gula, teh, dan kopi," katanya.

Baca juga: Sultan HB X berharap warga Merapi bersabar tinggal di pengungsian
Baca juga: Pengungsi Merapi di Klakah Boyolali jumlahnya meningkat
Baca juga: Banyurojo berdayakan pengungsi Merapi di dapur umum

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021