Jakarta (ANTARA) - Netflix mengungkapkan jumlah pelanggan globalnya melampaui 200 juta pada akhir 2020, dan mengatakan tidak perlu lagi meminjam miliaran dolar untuk membiayai acara TV dan film yang diproduksi sendiri.

Layanan streaming terbesar di dunia itu telah mengumpulkan utang 15 miliar dolar AS sejak 2011. Netflix memperkirakan akan mencapai titik impas bebas utang pada 2021.

"Kami yakin kami tidak lagi memiliki kebutuhan untuk meningkatkan pembiayaan eksternal untuk operasi sehari-hari kami," ujar Netflix, dikutip dari Reuters, Rabu.

Baca juga: Film "Sobat Ambyar" tayang perdana 14 Januari 2021 di Netflix

Baca juga: Rahasia di balik kesuksesan Netflix

Netflix mengatakan akan menjajaki pengembalian kelebihan uang kepada pemegang saham melalui pembelian kembali saham. Perusahaan berencana untuk mempertahankan 10 dolar miliar AS hingga 15 miliar dolar AS dalam utang kotor.

"Ini sangat kontras dengan Disney dan banyak pendatang baru lainnya di pasar streaming yang akan kehilangan uang untuk streaming dalam beberapa tahun mendatang," kata analis eMarketer, Eric Haggstrom.

Dari Oktober hingga Desember, Netflix mengantongi 8,5 juta pelanggan streaming berbayar baru saat meluncurkan serial yang banyak dipuji "The Queen's Gambit" dan "Bridgerton," musim baru "The Crown" dan film George Clooney "The Midnight Sky."

Penambahan tersebut melampaui perkiraan Wall Street sebesar 6,1 juta pelanggan, menurut data Refinitiv, meskipun persaingan meningkat dan kenaikan harga di Amerika Serikat.

Dengan pelanggan baru, keanggotaan Netflix di seluruh dunia mencapai 203,7 juta. Perusahaan yang memelopori streaming pada 2007 itu menambahkan lebih banyak pelanggan pada 2020 dibandingkan tahun lainnya, didorong oleh pandemi yang membuat orang harus tetap berada di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Walt Disney pada Desember meluncurkan sejumlah program baru untuk Disney+, sementara Warner Bros mengumumkan akan mengirimkan semua film tahun 2021 langsung ke HBO Max, selain bioskop.

"Pertumbuhan besar dalam hiburan streaming telah membuat pesaing lama seperti Disney, WarnerMedia dan Discovery bersaing dengan kami dengan cara baru," kata Netflix.

"Inilah, sebagian, mengapa kami bergerak begitu cepat untuk mengembangkan dan semakin memperkuat daftar konten asli kami di berbagai genre dan negara," Netflix menambahkan.

Untuk Januari hingga Maret, Netflix memproyeksikan akan mendapatkan 6 juta lagi pelanggan, lebih kecil dari proyeksi analis sekitar 8 juta pelanggan.

Pendapatan naik menjadi 6,64 miliar dolar AS selama kuartal tersebut dibandingkan dengan 5,47 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya, melampaui perkiraan sebesar 6,63 miliar dolar AS.

Baca juga: Phoebe Dynevor cemas "Bridgerton" musim kedua ditunda

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021