Bandarlampung (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Lampung menindak 21 tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan selama pelaksanaan razia penegakan protokol kesehatan.

"Beberapa hari kami melaksanakan razia penegakan protokol kesehatan, dan yang menjadi perhatian ialah masih banyak tempat usaha yang belum mematuhi protokol kesehatan," ujar Kasat Pol PP Provinsi Lampung, Muhammad Zulkarnain, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan selama proses penegakan protokol kesehatan telah ada 21 tempat usaha yang ditindak secara tertulis.

"Ada 21 tempat usaha seperti warung makan pinggir jalan, kafe yang diberi teguran tertulis, dan bila melanggar untuk kedua kali akan diambil tindakan tegas sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2020," katanya.

Baca juga: Warga Bandarlampung bongkar makam jenazah suspek COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 Lampung capai 9.192 dengan penambahan 108 orang


Menurutnya, Satgas COVID-19 akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melakukan pendataan kepada pelanggar protokol kesehatan.

"Bagi perseorangan, kita akan catat NIK sedangkan bagi tempat usaha akan kita catat secara daring sehingga ketika ada yang melakukan pelanggaran kedua langsung bisa diambil tindakan bersama Satgas COVID-19 kabupaten/kota, sebab kewenangan ada di mereka," ujarnya lagi.

Dia menjelaskan bila ditemukan pelanggaran yang mengakibatkan pemberian sanksi secara administratif pihak pemerintah daerah telah mempersiapkan rekening khusus.

"Bila ada yang terkena sanksi denda nanti akan ditampung di rekening khusus dan masuk ke kas daerah, namun diharapkan masyarakat tidak perlu menerima sanksi dapat langsung sadar akan penerapan protokol kesehatan," katanya lagi.

Ia mengatakan untuk menegakkan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mengurangi persebaran COVID-19 Satuan Tugas Penanganan COVID-19 akan terjun ke kabupaten/kota yang berzona risiko merah dalam waktu dekat.

"Dalam beberapa hari ke depan akan ke daerah yang berzona merah, namun yang menjadi perhatian saat ini Kota Bandarlampung terlebih dahulu karena sudah lama sekali berstatus zona merah," ucapnya.*

Baca juga: Lampung ajukan alat terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19

Baca juga: PT PPI beri bantuan ke kaum dhuafa Jabodetabek dan Lampung saat Covid

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021