Jakarta (ANTARA) - Pedangdut Tasya Rosmala berbagi cerita pengalaman dirinya dalam meniti karir di dunia musik dangdut hingga membuatnya dapat dikenal luas saat ini.

Tasya Rosmala mengatakan bahwa perkenalannya dengan musik dangdut telah jauh terjalin sejak masih anak-anak. Bahkan dia mengaku sudah mulai menyanyi dangdut di usianya yang masih anak-anak.

"Aku berkarir dari umur empat tahun. Dari TK berproses jadi penyanyi dangdut karena keluarga basic di dangdut, jadi enggak ada salahnya menjadi penyanyi dangdut," kata Tasya Rosmala sat berbincang dalam jumpa pers virtual Joox #KataHati Jagoan Lokal, Rabu.

Sejak masih anak-anak, Tasya bahkan sudah ikut bernyanyi dangdut dari panggung ke panggung di kampung halamannya di Jawa Timur. Dia juga ingat betul bayaran yang diterima dari hasil bernyanyi di panggung.

"Bayaran pertama itu di aku baru dibayar pas SD Rp50 ribu untuk dua atau tiga lagu," ujar Tasya Rosmala.

Gadis kelahiran 17 tahun silam itu juga mengatakan sudah merasakan masuk dapur rekaman saat masih duduk di bangku kelas 2 SD. Namun karena keterbatasan yang ada, Tasya belum mampu memasarkan karyanya secara maksimal dan masih berkutat di sekitar Jawa Timur.

Seiring berjalannya waktu, sepak terjang Tasya Rosmala di dunia musik dangdut pun mampu mengundang perhatian dari label musik yang kemudian memberikannya akses untuk dapat memasarkan karya lebih luas.

"Dulu media enggak berkembang pesat seperti sekarang. Dulu aku mengembangkan karir by VCD karena di kampung kan. Akhirnya setelah masuk label di Jakarta dan masuk manajemen, lagu aku mulai masuk Joox. Jadi lebih banyak yang mengenal," tuturnya.

Kini, Tasya Rosmala mengatakan pendengar musiknya telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan juga hingga ke luar negeri.

"Paling jauh ada fans aku dari Kalimantan juga. Ada yang dari luar negeri, dari Hongkong, Malaysia, Taiwan juga dengerin," imbuhnya.

Baca juga: Tasya Rosmala kerahkan semua kemampuan untuk nyanyikan lagu "Rapuh"

Baca juga: Sabyan gandeng Tasya Rosmala nyanyikan "Teman Sejati"

Baca juga: "Playlist" Kaesang hingga Bude Sumiyati untuk penghujung tahun 2020

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021