Pengelola GI dan PI termasuk hotel-hotel di sekitarnya itu sudah pada komplain
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menata pedagang kaki lima (PKL) yang menjamur di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang semenjak pandemi COVID-19 melanda Ibu Kota.

PKL yang menjamur itu ditata akibat menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dan badan jalan di sekitar pusat perbelanjaan seperti di dekat Grand Indonesia (GI) dan Plaza Indonesia (PI).

Baca juga: Pedagang kaki lima Pasar Baru beralih jualan masker

"Pengelola GI dan PI termasuk hotel-hotel di sekitarnya itu sudah pada komplain karena banyak pedagang kali lima, jadi ya kita turun, kita tata ulang," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat.

Pada saat meninjau lokasi PKL menjamur di kawasan Kebon Kacang itu, Irwandi menemukan fakta bahwa gerobak milik para pedagang kaki lima itu ternyata diinapkan.

"Seharusnya itu kan dibawa pulang sama pedagangnya, tapi rupanya itu dibiarkan. Diinapkan sampai akhirnya semakin banyak. Di situ juga kita tahu kalau domisili pedagang bukan dari kawasan sekitar," kata Irwandi.

Baca juga: 38 PKL Senen mendaftar untuk relokasi ke Pasar Baru

Dari pendataan yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Pusat mendapati  sekitar 200 pedagang kaki lima yang mendominasi jalan-jalan di Kebon Kacang.

Baca juga: Pemkot akan pindahkan PKL Senen ke Pasar Baru

"Kita coba tata itu, kita mendukung kok ekonomi kecil karena memang sejalan dengan program Gubernur. Maka ini kita tata. Nah ini termasuk kita tata lagi juga parkirannya. Penataannya sudah masuk hari ketiga. Kami terus berusaha agar bersih dan nyaman jalannya," ujar Irwandi.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021