saya sangat mengharapkan rumah sakit lain mencontoh rumah sakit milik TNI-AD
Mamuju (ANTARA) - Rumah Sakit Lapangan TNI Angkatan Darat yang didirikan di Korem 142/Tatag, kembali melakukan operasi terhadap enam warga terdampak gempa bumi berkekuatan 6, 2 magnitudo di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Senin.

"Hari ini, kami kembali melakukan operasi terhadap enam warga di Mamuju," kata Wakil Kepala Kesdam XIV/Hasanuddin Letkol Ckm dr I Wayan Gede Suarsana Sp.B (K) Onk, di Mamuju, Senin.

Operasi bedah terhadap enam pasien dengan berbagai penyakit, diantaranya dua benjolan besar pada bagian kepala itu, dipimpin langsung Wakil Kepala Kesdam XIV/Hasanuddin bersama tim medis rumah sakit lapangan TNI-AD.

Operasi pertama dilakukan terhadap pasien bernama Hartina (26) dengan keluhan tumor kulit regio mandibula, dilanjutkan operasi kedua atas nama Masita (13) yang menderita tumor regio infra orgita dextra kemudian operasi ketiga dilakukan terhadap Gusti Ayu (51) yang menderita tumor regio facial lateral.

Selanjutnya, operasi keempat dilakukan pada pasien bernama Muhammad Sibu (21) yang menderita tumor regio frontal, kemudian operasi kelima dilakukan pada pasien bernama Hasmiati (34) penderita tumor regio frontal serta operasi kepada pasien Herlina (27) yang menderita tumor regio cruris.

Ia menyampaikan, tindakan operasi terhadap enam orang dalam satu hari itu dilakukan karena sebagian pasien hanya dilakukan operasi bedah yang sifatnya ringan.

"Meskipun terkesan ringan namun perlu kehati-hatian. Kami semua berbuat untuk kepentingan masyarakat dan kami merasa bersyukur dapat membantu masyarakat. Semoga apa yang kami lakukan bermanfaat buat masyarakat di Sulbar yang baru saja terkena bencana alam ," ungkap I Wayan Gede Suarsana

Baca juga: Rumah Sakit Lapangan TNI-AD mengoperasi tiga warga korban gempa

Baca juga: Rumah Sakit Lapangan TNI-AD lakukan SC pada warga korban gempa


Salah satu orang tua pasien yang dioperasi Masdar menuturkan bahwa kehadiran rumah sakit lapangan TNI-AD perlu dicontoh rumah sakit yang ada di Sulbar.

"Penanganannya cepat dan tidak ada persyaratan tertentu untuk datang berobat. Saya antar anak saya dari pengungsian di Desa Tadui menuju ke Korem 142/Tatag. Sampai di sini, anak saya hanya ditanya sakit apa, siapa namanya dan alamatnya dimana kemudian langsung dilakukan pemeriksaan," ujar Masdar.

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutnya, salah seorang perawat mendatanginya dan memberi tahu akan dilakukan operasi namun sebelumnya pasien wajib puasa.

"Sebagai masyarakat kecil, saya sangat mengharapkan agar rumah sakit yang lain mencontoh rumah sakit milik TNI-AD ini. Penanganannya cepat sekali, tidak butuh waktu lama untuk menunggu," tutur Masdar.

Sementara, Komandan Denkesyah 14.04.02 Parepare Letkol Ckm Asnawi S Kep Ners mengungkapkan bahwa pada hari ini sekitar pukul 09.45 WITA, telah dilakukan tindakan operasi terhadap enam pasien yang ditangani langsung Waka Kesdam XIV/Hasanuddin Letkol Ckm drI Wayan Gede Suarsana Sp.B (K) Onk.

Ia menyampaikan bahwa rata-rata operasi memakan waktu 45 menit setiap pasien, kecuali pasien bernama Muhammad Sibli yang dioperasi sekitar satu jam karena ada dua benjolan di kepala yang harus dikeluarkan.

"Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar dan seluruh pasien yang telah dioperasi dalam kondisi sehat. Sehari sebelumnya (Minggu) juga telah dilakukan operasi terhadap tiga orang pasien yang juga ditangani langsung Waka Kesdam XIV/Hasanuddin," terang Asnawi.

Baca juga: Tim medis bedah 30 korban patah tulang gempa Sulbar

Baca juga: Kepala Basarnas segera ke Kalsel dan Mamuju bawa alat operasi SAR

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021