Pengungsi kesulitan air bersih akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari lalu, sehingga TNI AD memberikan kepedulian dalam bentuk pasokan air bersih ini
Mamuju, Sulbar (ANTARA) - TNI Angkatan Darat (AD) memberikan bantuan air bersih kepada korban bencana gempa yang ada di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat karena para pengungsi kesulitan air bersih.

"Pengungsi kesulitan air bersih akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari lalu, sehingga TNI AD memberikan kepedulian dalam bentuk pasokan air bersih ini," kata Dandim 1418 Mamuju Kolonel (Inf) Aji Sartono, di Mamuju, Senin.

Ia mengatakam Kodim 1418 Mamuju membantu pengungsi dengan menyalurkan bantuan air bersih ke rumah warga yang kesulitan air bersih tersebut dengan menggunakan truk pengangkut air bersih.

"Pipa PDAM Mamuju yang rusak akibat gempa saat ini dalam perbaikan sehingga TNI membantu agar masyarakat tetap terpenuhi kebutuhan air bersihnya," katanya.

Menurut dia TNI AD juga terus melakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan karena karena pandemi COVID-19 masih terjadi.

"Jaga jarak dan tidak ada berkerumun untuk menghindari penyebaran COVID,," katanya.

Aji Sartono berharap masyarakat terus mendukung TNI AD yang mengerahkan 1434 personel untuk membantu masyarakat yang dilanda bencana gempa di Mamuju hingga kembali dalam kondisi normal.

Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422. Kerusakan tersebut terdiri atas rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri atas 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.

Baca juga: Rumah Sakit Lapangan TNI-AD kembali operasi enam warga korban gempa

Baca juga: Menteri PPPA kagumi kemandirian rumah sakit lapangan TNI-AD

Baca juga: Prajurit TNI AL disebar ke pulau-pegunungan antar bantuan gempa Sulbar


Baca juga: Dua helikopter bantu distribusi bantuan di lokasi terisolir Sulbar

Pewarta: M. Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021