Langkah ini menjadi pintu gerbang menuju pasar yang lebih dinamis. Kendati kondisi pasar saham masih menantang di tengah pandemi COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi PT Widodo Makmur Unggas Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO di Jakarta, Selasa.

Widodo Makmur Unggas tercatat di papan utama dan menjadi perusahaan tercatat keenam sepanjang 2021 dengan kode saham WMUU.

"Langkah ini menjadi pintu gerbang menuju pasar yang lebih dinamis. Kendati kondisi pasar saham masih menantang di tengah pandemi COVID-19,” kata Direktur Utama WMU Ali Mas’adi di Jakarta, Selasa.

Dalam gelaran IPO, WMU menetapkan harga saham IPO di angka Rp180 per lembar saham. Adapun proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5 persen dan ritel 30,5 persen.

Baca juga: Perusahaan ternak ayam Widodo Makmur Unggas segera melantai di bursa

Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 51,47 poin

Saham WMU mengalami kelebihan permintaan sebanyak empat kali selama masa penawaran umum. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriters (JLU) yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Pada 2021 perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,9 triliun. Alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap.

Ali menuturkan, IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas. Ke depannya perseroan akan terus bertumbuh dan sesuai rencana di 2021 dengan menaikkan kapasitas rumah potong hewan unggas 25.500 ekor per jam.

 Perseroan memproyeksikan penjualan akan naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dari tahun lalu.

Baca juga: Analis: Sektor perunggasan prospektif seiring tingginya permintaan

Baca juga: IHSG diperkirakan terus menguat, ditopang penguatan bursa Asia



 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021