Tahun ini kami fokus bangun terowongan pengelak karena pengerjaan konstruksi baru bisa dikebut jika itu sudah jadi.
Palembang (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII mempercepat penggalian untuk terowongan pengelak Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, agar pengerjaan konstruksi pada 2021 dapat dikebut hingga 25 persen.

Kepala BBWS Sumatera VIII Birendrajana, Rabu, mengatakan saat ini pengerjaan Bendungan Tiga Dihaji yang masuk proyek strategis nasional itu baru mencapai 14 persen sejak dimulai pada 2018 dan baru menyelesaikan akses masuk serta penimbunan tubuh bendungan.

"Tahun ini kami fokus bangun terowongan pengelak karena pengerjaan konstruksi baru bisa dikebut jika itu sudah jadi," ujarnya di Palembang.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Temef capai 63,83 persen

Terowongan pengelak tersebut akan dibangun sepanjang 595 meter, terowongan tersebut berfungsi untuk mengalihkan aliran sungai selama proses pembangunan bendungan berlangsung.

Menurut dia pembangunan bendungan berbiaya Rp3,7 triliun itu terus dikebut meski pandemi COVID-19 masih berlangsung, pengerjaannya memang terkendala karena terimbas refocusing untuk penanganan COVID-19.

Ia menyebutkan pada 2020 pihaknya harus melakukan refocusing hingga Rp400 miliar, sehingga pembayaran kepada mitra kerja sempat terhambat dan sebagian baru akan dibayarkan pada tahun ini dengan target konstruksi tetap diupayakan selesai pada 2023.

"Untuk target sampai sekarang belum ada revisi, memang tahun ini masih ada refocusing dan mungkin saja ada ke arah itu," kata dia.

Baca juga: Kementerian PUPR: Bendungan Margatiga ditargetkan selesai akhir tahun

Bendungan Tiga Dihaji memiliki area genangan air seluas 468 hektare, dibangun untuk mendukung program ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air secara nasional yang akan mengairi daerah Irigasi seluas 25.423 hektare di Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur dan OKI.

Selain itu bendungan diproyeksikan mampu menyuplai air baku untuk kawasan wisata dan RKI Kabupaten OKU Selatan sebesar 1 meter kubik per detik sekaligus menjadi pengendali banjir di wilayah hilir.

Bendungan yang diperkirakan menampung 129 juta kubik air itu juga berpotensi menjadi sumber PLTA dengan kapasitas 4 x 10 MW.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021