Berikan saya kesempatan mengabdi pada bangsa dan negara.
Jakarta (ANTARA) - Letjen TNI Ali Hamdan Bogra adalah sosok yang dijuluki sebagai "kakak besar" oleh para calon bintara otonomi khusus (otsus) Papua yang sedang menjalani pendidikan kemiliteran, sebagai penginiasi program bintara otsus semasa menjabat Panglima Kodam XVIII/Kasuari di Papua Barat.

Dalam tayangan Youtube TNI AD, Jumat, diceritakan bagaimana Ali Bogra menyemangati para pemuda/pemudi Papua untuk maju dan mengabdikan diri kepada Ibu Pertiwi.

"Saya memandang adik-adik kami di sana ini mereka mempunyai jiwa dan semangat juang. Itu ada di tiap suku-suku, tinggal bagaimana membina mereka dengan baik, kami urus mereka dengan baik," kata mantan Koordinator Staf Ahli Kasad itu.

Baru saja, Ali Bogra melakukan serah terima jabatan Koorsahli Kasad dan sekarang menduduki jabatan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI AD dalam rangka purnatugas dari kedinasan TNI.

Semasa menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, Ali Bogra menginisiasi program perekrutan bintara otsus dengan biaya dari dana otsus yang diteruskan oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa selaku Pangdam yang baru, dan kini telah menyaring 1.000 calon bintara.

Sebanyak 1.000 calon bintara asal Papua itu kini "digembleng" di sejumlah Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di Pulau Jawa untuk menjalani Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Otonomi Khusus Orang Asli Papua (OAP) Kodam XVIII/Kasuari 2020.

Jumlah sebanyak itu terdiri atas 330 siswa dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung, 240 siswa bintara ke Rindam IV/Diponegoro Semarang, 260 siswa ke Rindam V/Brawijaya Surabaya, dan 130 calon bintara ke Rindam Jaya Jakarta.

Sebanyak 40 putri asli Papua mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad), Lembang, Bandung.

Para calon bintara prajurit karier (PK) otsus Papua tersebut menempuh pendidikan selama 20 minggu, terhitung mulai 4 November 2020 hingga 23 Maret 2021 dengan materi pendidikan dasar keprajuritan.

Sebagai putra asli Papua, jenderal bintang tiga kelahiran Serui, Papua Barat, 6 Januari 1963 itu juga menceritakan perjuangannya ketika mendaftar sebagai TNI dan prestasinya semasa menempuh pendidikan di Akademi Militer.

Ali Bogra berpesan kepada para pemuda-pemudi Papua itu untuk tetap bersemangat menjalankan tugas kelak sebagai prajurit TNI, terutama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tentara itu disiapkan berperang, harus semangat. Tidak usah takut mati, mati itu Tuhan yang atur. Buktinya saya sudah ke sana kemari tidak mati-mati ini. Masalah mati enggak usah pusing-pusing. Yang penting tugas, semangat jaga keutuhan NKRI dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Para siswa Secaba pun menyampaikan terima kasih kepada "kakak besar" atas kepercayaan dan bimbingannya, seperti disampaikan Jefri Wilson, siswa Secaba Otsus Papua.

"Yang terhormat Bapak Ali Hamdan Bogra, terima kasih dengan Secaba Otsus ini saya tembus menjadi seorang prajurit," katanya, dalam tayangan tersebut.

Senada, Andre Kaoci yang juga siswa Secaba Otsus Papua menyampaikan terima kasih kepada Ali Bogra sebagai penggerak program tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari, dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.

"Berikan saya kesempatan mengabdi pada bangsa dan negara," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021