Surabaya (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya menyampaikan petugas telah menemukan dua lagi korban tanah longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dalam keadaan meninggal dunia, Senin .

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyatakan kabar yang terbaru pihaknya telah mengevakuasi dua korban perempuan yang diduga ibu dan anak itu dalam kondisi meninggal dunia.

"Kedua jenazah dibawa petugas ke Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk diidentifikasi. Identitasnya akan kami informasikan menyusul," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan di Surabaya.

Pihaknya bersama tim gabungan masih terus melakukan evakuasi dan berharap korban yang diduga tertimbun tanah segera ditemukan.

Tanah longsor di Kabupaten Nganjuk dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB hingga mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, pada pukul 18.00 WIB.

Akibat peristiwa tersebut dilaporkan 14 korban mengalami luka-luka yang saat ini menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit setempat.

Selain itu, saat kejadian juga terdapat 20 warga dinyatakan hilang, lalu dilakukan pencarian hingga Minggu (14/2) malam yang hasilnya dua orang telah ditemukan meninggal dunia, termasuk dua orang lainnya masih ada yang dalam keadaan luka-luka.

Kemudian, dengan ditemukannya dua korban jiwa tambahan maka hingga Senin sore sudah empat orang dinyatakan meninggal dunia, dan 14 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Baca juga: 23 warga di Nganjuk belum ditemukan setelah tanah longsor

Hari menjelaskan sebanyak dua tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelemat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek saat ini dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan pendukung.

“Selain personel penyelamat dan penolong terlatih, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa eskavator untuk mempermudah upaya pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan,” katanya.

Baca juga: Empat dari korban longsor yang hilang di Nganjuk ditemukan

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menandaskan dalam upaya pencarian para korban yang dinyatakan hilang, personel tim SAR gabungan dibagi menjadi dua unit penyelamat dan pencarian (SRU)

”Unit SRU pertama melakukan pencarian secara manual dengan menggunakan sejumlah peralatan pendukung, mesin pompa air alkon, sekop, dan cangkul. Unit SRU kedua melakukan pencarian dengan menggunakan eskavator," kata dia.

Baca juga: Tim lanjutkan cari korban hilang akibat tanah longsor di Nganjuk

Menurutnya sejumlah kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan upaya pencairan korban, di antaranya cukup sulitnya akses jalan untuk alat berat menuju ke lokasi, kondisi lokasi tanah longsor yang cukup curam, dan masih ada retakan tanah sekitar.

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021