Program ini nantinya akan dilakukan monitoring, dan pendampingan secara periodik untuk membantu para peternak KTH Alam Roban dalam meningkatkan kualitas produksi
Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo yang merupakan anggota dari Indonesia Financial Group (IFG) membantu usaha para peternak lebah hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Roban di Desa Kedawung, Batang, Jawa Tengah.

Dalam rangka menyambut usia yang ke-50 tahun pada 6 April nanti, Askrindo konsisten menjadi agen pembangunan dalam mendukung UMKM, baik melalui bidang usahanya maupun kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Dengan semangat membangun dan memandirikan UMKM, Askrindo menyerahkan bantuan sarana peningkatan produksi madu kepada 17 peternak lebah yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Roban. Bantuan yang diserahkan berupa sejumlah kotak sarang lebah, tangga untuk menggantungkan kotak sarang di atas pohon dan topi pelindung.

"Program ini nantinya akan dilakukan monitoring, dan pendampingan secara periodik untuk membantu para peternak KTH Alam Roban dalam meningkatkan kualitas produksi. Sehingga usaha petani madu lebah hutan akan semakin mandiri," kata Direktur Kepatuhan dan SDM Askrindo Kun Wahyu Wardana dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Kun Wahyu mengatakan bantuan yang diberikan oleh Askrindo ini juga merupakan program yang berkelanjutan di bidang pemberdayaan masyarakat dan sesuai dengan SDG's No. 8, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang eksklusif dan berkelanjutan.

Askrindo melihat potensi petani lebah di Desa Kedawung cukup besar dan jika dibina dengan baik akan meningkatkan perekonomian desa tersebut.

Sebagai informasi, KTH Alam Roban adalah kelompok peternak lebah di Hutan Roban yang beranggotakan 17 peternak. Berdiri sejak 2017, KTH Alam Roban adalah salah satu dari beberapa KTH di wilayah Batang yang terbilang aktif.

Meskipun begitu, petani memiliki kesulitan untuk berkembang karena jumlah panen madu yang tidak terlalu banyak akibat kotak sarang yang mereka miliki juga terbatas. Rata-rata satu peternak hanya memiliki 5-10 kotak sarang lebah, sehingga dari segi produktivitas madu tidak banyak.

Di samping itu, dari segi pemasaran dan penjualan, sebagian besar dari para peternak menjual hasil madunya kepada para pengumpul madu. Tidak jarang harga madu yang mereka jual berada di bawah harga pasaran dan berdampak pada pendapatan mereka.

Ketua KTH Alam Roban Casman menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang telah diberikan oleh Askrindo. Bantuan tersebut dinilai akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah produksi madu para peternak lebah ke depannya.

"Kebutuhan sarana prasarana ini sangat membantu para petani lebah dalam meningkatkan produksinya, sehingga ekonomi masyarakat Desa Kedawung khususnya petani lebah disini bisa meningkat dan menjadi sumber pendapatan tambahan," kata Casman.

Tidak hanya menyerahkan bantuan, Askrindo juga memberikan polis Asuransi Kecelakaan Diri kepada para peternak lebah. Dengan kondisi pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian, Askrindo berupaya memberikan perlindungan dan rasa aman saat mereka bekerja.

Baca juga: Asosiasi Perlebahan Indonesia sumbang madu bagi medis COVID-19
Baca juga: Dosen Unud latih peternak olah limbah propolis lebah jadi sabun wangi
Baca juga: Permintaan madu tinggi, peternak budi daya lebah di Hutan Banaran

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021