Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo tiga nama teratas calon presiden
Jakarta (ANTARA) -
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo menjadi tiga nama teratas calon presiden jika pemilihan digelar saat ini.
 
Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI soal evaluasi publik terhadap kondisi nasional dan peta awal Pemilu 2024, di Jakarta, Senin, mengatakan tiga nama tersebut menjadi teratas saat memberikan datar nama kepada responden tanpa memasukkan nama Joko Widodo.
 
Ketika menanyakan siapa calon presiden tanpa menyuguhkan daftar nama ke responden, masyarakat secara spontan paling banyak menyebut Joko Widodo, yakni sebesar 18 persen.
 
"Jika pemilihan dilakukan saat ini, secara spontan Joko Widodo paling banyak disebut, 18 persen, kemudian Prabowo Subianto 12 persen, Anies Baswedan 5,7 persen, Ganjar Pranowo 3,5 persen," kata dia.
 
Berikutnya, Sandiaga Salahuddin Uno dipilih oleh 2,6 persen responden, Ahok 2,5 persen, Tri Rismaharini 2,3 persen, AHY 1,4 persen, Ridwan Kamil 1,1 persen.
 
Sementara nama lain kurang dari 1 persen, dan yang masih belum mau menjawab 45,3 persen.
 
"Sementara pada simulasi semi terbuka dengan menunjukkan daftar 29 nama tanpa nama Joko Widodo dan responden boleh menyebutkan nama lain, Prabowo Subianto paling unggul 22,6 persen," kata dia.
 
Kemudian, Ganjar Pranowo 10,6 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Ahok 7,2 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,9 persen, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, AHY 4,8 persen, sementara nama lain kurang dari 3 persen, dan belum menjawab 10,4 persen.
 
Selanjutnya, menurut dia, alasan tegas atau berwibawa, kemudian merakyat, jujur dan bersih dari KKN, merupakan tiga alasan utama pemilih dalam menentukan pilihan presiden.
Baca juga: Peluang Ganjar lebih besar menjadi capres 2024 dibanding Puan Maharani
Baca juga: LSI Denny JA: Peluang Sandi di 2024 tidak akan kehilangan pemilih
 

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021