Yerusalem (ANTARA) - Sidang korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan dilanjutkan usai pemilu Maret, menurut putusan pengadilan pada Senin (22/2).

Netanyahu pada 2019 didakwa dalam kasus yang melibatkan pemberian dari rekan-rekan jutawan. Ia juga diduga berupaya mencari dukungan regulator untuk taipan media dengan imbalan peliputan yang menguntungkan.

Tuduhan terhadap Natanyahu menjadi isu sentral selama tiga pemilu, di mana tidak ada kejelasan tentang siapa pemenangnya. Israel akan menggelar pemilihan parlemen keempat dalam kurun waktu dua tahun pada 23 Maret.

Februari ini Netanyahu mengaku tidak bersalah di hadapan panel tiga hakim di Pengadilan Distrik Yerussalem yang dijaga ketat.

Pengadilan pada Senin malam memutuskan bahwa bukti dalam persidangan akan dihadirkan pada sidang 5 April.

Jajak pendapat memperlihatkan persaingan ketat, saat rival sayap kanan dan oponen kiri tengah berupaya menantang pemimpin terlama Israel tersebut. Netanyahu terus-terusan menduduki jabatan perdana menteri sejak 2009 setelah masa jabatan pertama 1996-1999.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bank Dunia: rencana vaksinasi COVID Palestina alami kekurangan dana

Baca juga: Israel buka kembali ekonomi setelah memvaksin setengah populasinya

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021