untuk memastikan pengaruh gempa bumi yang terjadi di Sulbar, bisa segera kita atasi
Mamuju (ANTARA) - Kementerian Perdagangan segera merenovasi 11 pasar yang rusak terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

"Selain menyerahkan bantuan Peduli Kemendag, yakni 1.000 paket bahan kebutuhan pokok, kedatangan kami di sini juga untuk memastikan pengaruh gempa bumi yang terjadi di Sulbar, bisa segera kita atasi. Tentunya, kalau kami terkait masalah sarana dan prasarana perdagangan," kata Irjen Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko di Mamuju, Sabtu.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Barat Amir Maricar, jumlah pasar yang terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,2  di Sulbar sebanyak 11 pasar, lima pasar di antaranya berada di Kabupaten Majene dan enam di Kabupaten Mamuju.

Baca juga: Kemendag serahkan 1.000 paket kebutuhan pokok bagi korban gempa Sulbar

"Jadi, dari laporan Kadis Perindagkop dan UKM Sulbar, ada 11 pasar yang terdampak. Kita akan upayakan segera melakukan perbaikan. Jika memungkinkan pada tahun 2021 akan kita perbaiki ke-11 pasar itu, tetapi jika tidak mungkin karena keterbatasan anggaran maka akan kita masukkan ke tahun 2022," terang Didid.

"Intinya, kami ingin berbuat sesuatu untuk meminimalkan dampak dari bencana ini, karena ini bencana luar biasa. Kami ingin memastikan bahwa pemulihan ekonomi juga bisa berjalan karena kita tahu kalau tidak ada pasar, ekonomi akan sulit," urai Didid.

Kemendag, lanjut dia, juga akan terus berkoordinasi dengan pihak Disperindagkop dan UKM Provinsi Sulbar dan Disperindag Kabupaten Mamuju dan Majene untuk memantau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok pascagempa.

Baca juga: Pemprov Sulbar segera bangun rumah sakit khusus COVID-19

Khususnya, tambah Didid Noordiatmoko, saat menjelang hari raya dan kegiatan lainnya.

"Terkait stok dan harga kebutuhan pokok, kami tetap berkoordinasi dengan Disperindag, baik provinsi maupun kabupaten untuk memastikan kondisi harga seperti apa," ujarnya.

"Kami sudah siapkan upaya jika nanti mendekati hari raya, kapan nanti kami harus intervensi, barang apa saja yang kami harus intervensi itu tetap akan kami pantau ketersediaan barangnya maupun harganya," jelas Didid Noordiatmoko.

Baca juga: Gubernur NTB lepas keberangkatan kapal kemanusiaan ke Sulawesi Barat

Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah menugaskan Wakil Mendag dan seluruh jajaran Kemendag untuk memantau ketersediaan kebutuhan pokok dan harga yang mungkin terdampak bencana.

Pentauan tersebut, kata dia, sekaligus menyalurkan bantuan Kemendag Peduli ke provinsi yang terdampak bencana, seperti Sulbar, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara serta Jawa Barat.

"Bagi kami di Kemendag, tugas utama kami adalah memastikan produsen, pedagang, konsumen mengalami dampak yang seminimal mungkin. Jadi, kami berupaya mengurangi dampak yang lebih parah lagi, terutama yang terkait dengan kelangkaan barang ataupun kenaikan harga kebutuhan pokok," tuturnya.

Baca juga: Kemendag sosialisasikan penyelenggaraan Good Design Indonesia 2021

"Oleh karena itu, kami berusaha untuk dapat memberikan fasilitasi dan dukungan kepada seluruh pihak agar kondisi yang sulit ini dapat dihadapi bersama," terang Didid Noordiatmoko.

Sementara terkait bantuan kepada para pelaku UMKM yang terdampak gempa, Didid Noordiatmoko menyampaikan bahwa saat ini Kemendag masih fokus pada upaya pemulihan ekonomi pascabencana.

"Kami fokusnya lebih pada sarana perdagangan itu dulu karena ini yang paling utamanya. Nanti sambil jalan kita akan pikirkan bagaimana UMKM, karena salah tugas Kemendag adalah bagaimana meningkatkan kualitas perdagangan dari UMKM. Tetapi sekarang sarananya dulu yang lebih kami genjot," kata Didid Noordiatmoko.

Baca juga: Kemendag tingkatkan standardisasi dan pengendalian mutu produk

Pewarta: Amirullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021