Makassar (ANTARA) - KRI Badik-623 tiba di daerah asal penamaanya yakni Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, dalam misi Operasi Komodo Jaya 21 dan patroli rutin ALKI II. 

Kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal dari jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada II TNI AL ini diberi nama badik yang merupakan senjata tradisional khas suku Bugis Makassar. Senjata tajam genggam ini simbol harga diri, keperkasaan dan keberanian seorang ksatria yang gagah berani dalam menghadapi segala rintangan. Badik dipergunakan dalam pergumulan bersenjata perorangan jarak dekat. 

Di kelas ini, TNI AL memiliki empat kapal perang, yaitu KRI Mandau-621, KRI Rencong-622, KRI Badik-623, dan KRI Keris-624. Peluru kendali utama yang mereka bawa semula adalah Exocet MM-38 Block II sebanyak empat unit, namun kemudian diganti peluru kendali permukaan ke permukaan C-802 SACCADE.

Baca juga: TNI AL tangkap kapal Taiwan di Laut Natuna Utara

Meriam Bofors 40 mm menjadi meriam pendamping meriam utama Bofors 57 mm yang didukung meriam anti serangan udara Rheinmetall 20 mm. Adapun peralatan elektronika peperangan mereka adalah radar MR-302/Strut Curve, radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob, dan sonar MG-322T Decoy PK-16 decoy RL.

KRI Badik-623  sandar di dermaga layang Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL VI/Makassar. Seluruh personel pengawak diperiksa temperatur tubuhnya dan kapal disemprot disinfektan seturut protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Lantamal VI Makassar kirim rumah sakit terapung ke Sulbar

Komandan KRI Badik-623, Letnan Kolonel Laut (Pelaut) Boy Y Hamel, mengatakan, “Senjata tradisional Makassar menjadi nama kapal perang kami, badik merupakan senjata yang sejak dahulu diyakini mempunyai kekuatan magis yang dapat mempengaruhi kondisi dan keadaan pemiliknya yang mempunyai arti simbol harga diri, keperkasaan dan keberanian seorang ksatria yang gagah berani dalam menghadapi segala rintangan."

Sementara itu, Komandan Satuan Patroli Pangkalan Utama TNI AL VI/Makassar, Letnan Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto, mengatakan, sesuai salah satu tugas pokok pangkalan TNI AL, tim mervlouw mereka telah mendukung kapal perang KRI Badik-623 untuk sandar di sana.

Baca juga: TNI AL butuh pesawat patroli maritim multifungsi anti-kapal selam

Turut hadir dalam penyambutan KRI Badik-623 itu sejumlah pejabat inti Pangkalan Utama TNI AL VII/Makassar.
 
Suasana penjemputan KRI Badik-623 di dermaga layang Pangkalan Utama TNI AL VII/Makassar, Makassar, Selasa (2/3/2021).
ANTARA/HO/Dinas Penerangan Pangkalan Utama TNI AL VII/Makassar

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021