Surabaya (ANTARA) - DPD I Partai Golkar Jawa Timur menilai ulama asal Madura Syaichona Muhammad Kholil sangat layak mendapat gelar pahlawan nasional karena jasanya kepada Bangsa Indonesia.

"Syaichona Muhammad Kholil adalah guru ulama dan kiai-kiai pesantren besar yang senantiasa mengajarkan Islam wasathiyah (moderat) dan cinta Tanah Air kepada para santrinya," ujar Ketua DPD I Golkar Jatim M Sarmuji di sela seminar nasional dalam rangka percepatan pengusulan gelar pahlawan nasional di Surabaya, Selasa.

Selain itu, kata dia, Syaichona Muhammad Kholil menginspirasi lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) yang kemudian terbukti organisasi keagamaan itu menjadi perekat nasionalisme di Indonesia sampai saat ini.

Menurut dia, seminar secara daring dan luring digelar itu sebagai bagian dari upaya percepatan mendukung penetapan almarhum Syaichona Muhammad Kholil sebagai pahlawan nasional.

Pihaknya mengaku mendapat laporan Syaichona Kholil belum mendapatkan gelar tersebut, padahal para santrinya, seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah dan KH As'ad Syamsul Arifin sudah bergelar pahlawan nasional.

Golkar, lanjut Sarmuji, menargetkan pada peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 ini, Syaichona Kholil sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah.

"Kalau ini terwujud akan menjadi kebanggaan warga Madura, warga Jatim, warga Nahdliyyin dan Partai Golkar, tentunya," ucap anggota DPR RI tersebut.

Sementara itu, hadir pada seminar tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menegaskan dukungannya dan segera berkoordinasi dengan Kementerian Sosial RI terkait usulan tersebut.

"Syaichona Muhammad Kholil itu mahagurunya ulama dan kiai di Madura, Jawa dan Nusantara. Jasa beliau pada bangsa dan negara saat masa perjuangan tak perlu diragukan lagi," kata Khofifah.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan agar tim khusus yang menangani usulan gelar pahlawan nasional Syaichona Muhammad Kholil bekerja sama dengan berbagai elemen untuk mengumpulkan dan melengkapi berbagai dokumen yang diperlukan.

Menurut dia, kelengkapan dokumen yang dibutuhkan oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) maupun Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) harus disiapkan dengan baik.

"Karena nantinya berjenjang dan menjadi penentu cepat tidaknya untuk disetujui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan untuk diusulkan kepada Presiden," tutur Gubernur Khofifah.

Turut hadir pada kesempatan seminar itu Bupati Bangkalan Lora Latif serta tokoh-tokoh Madura, ketua PCNU Kabupaten Bangkalan dan sejumlah keturunan Syaichona Muhammad Kholil.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021