Perusahaan pertambangan yang terpukul oleh harga bijih besi yang lebih rendah menarik indeks patokan turun
Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia berbalik turun setelah sempat naik di awal perdagangan pada Rabu dengan saham-saham perusahaan pertambangan utama dan energi menekan ke bawah.

Pada penutupan pasar, indeks acuan ASX 200 turun 57,10 poin atau 0,84 persen menjadi 6.714,10, sedangkan indeks All Ordinaries turun 53,20 poin atau 0,76 persen pada 6.947,20.

Indeks ASX 200 naik 0,48 persen pada pembukaan, tetapi ditarik kembali ke bawah pada sesi sore, dengan saham-saham pertambangan dan energi memimpin penurunan.

"Perusahaan pertambangan yang terpukul oleh harga bijih besi yang lebih rendah menarik indeks patokan turun," kata penulis keuangan CommSec Daniel O'Leary, dikutip dari Xinhua.

"Saham teknologi informasi (TI) bangkit kembali dengan kuat, dengan Afterpay khususnya menguat menyusul kinerja buruk baru-baru ini selama beberapa sesi terakhir."

Baca juga: Bursa Australia dibuka menguat, saham sektor teknologi bangkit kembali

Di sektor keuangan, bank-bank besar terpuruk dengan Commonwealth Bank turun 1,33 persen, National Australia Bank turun 1,54 persen, Westpac Bank turun 1,28 persen dan ANZ turun 2,03 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih rendah dengan BHP turun 2,84 persen, Rio Tinto turun 5,54 persen, dan Fortescue Metals turun 8,34 persen, namun, penambang emas Newcrest naik 1,92 persen.

Produsen minyak dan gas negara itu merosot dengan Oil Search turun 4,25 persen, Santos turun 3,78 persen dan Woodside Petroleum turun 2,65 persen.

Supermarket terbesar Australia tergelincir dengan Coles turun 0,26 persen, dan Woolworths turun 0,82 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 0,97 persen, maskapai nasional Qantas naik 0,58 persen dan perusahaan biomedis CSL naik 0,82 persen.

Baca juga: IHSG diprediksi naik terbatas di tengah kekhawatiran obligasi AS
Baca juga: Nikkei dibuka sedikit menguat terangkat sentimen positif Wall Street


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021