Beijing (ANTARA) - Dua orang pegawai Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Hong Kong yang merupakan pasangan suami-istri positif COVID-19 akhirnya bersedia dirujuk ke rumah sakit setempat setelah sempat menolak.

Salah satu dari anak mereka juga diduga terinfeksi, demikian pernyataan Kepala Eksekutif Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) Carrie Lam kepada pers, Selasa.

Menurut dia, pasutri tersebut memiliki dua orang anak. Salah satunya diduga terinfeksi.

Lam menyatakan bahwa pemerintahannya tidak mewajibkan pemisahan anggota keluarga yang terkena COVID-19 dalam menjalani karantina.

Departemen Kesehatan HKSAR akan menggelar tes COVID-19 kepada seluruh staf Konsulat Jenderal AS dan para pengunjung sesuai dengan aturan yang berlaku.

Saat ini konsulat tersebut ditutup untuk disterilkan dengan disinfektan.

Beberapa media China dan Hong Kong sebelumnya memberitakan pasutri tersebut sempat menolak karantina dengan dalih kekebalan diplomatik.

Pemerintah HKSAR mengumumkan bahwa warga yang tinggal di sekitar konsulat tersebut harus menjalani tes COVID-19 pada Rabu (17/3).

Penghuni kawasan tersebut diminta tidak keluar rumah sampai tes usap digelar pada Selasa.

Sementara beberapa orang yang mendatangi kawasan itu dalam waktu 14 hari terakhir harus ikut tes sebelum Rabu (17/3).


Baca juga: Pemimpin Hong Kong serukan warganya datangi pusat vaksinasi COVID-19

Baca juga: 16 hasil tes COVID-19 di Hong Kong salah, perusahaan China minta maaf

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021