Kalaupun ada komponen yang harus diimpor, itu merupakan pilihan terakhir, karena kami yakin Indonesia juga memiliki banyak produk berkualitas dalam menunjang kegiatan di bidang industri EPC
Jakarta (ANTARA) - PT Rekayasa Industri (Rekind) menyatakan terus berkomitmen untuk mengedepankan produk-produk lokal dalam mendukung perwujudan industri energi nasional melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik.

Menurut Direktur Utama Rekind, Alex Dharman Balen komitmen itu sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam mewujudkan aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Sejak awal kami berkomitmen untuk selalu mengedepankan produk-produk dalam negeri yang berkualitas untuk mendukung setiap kegiatan project. Kalaupun ada komponen yang harus diimpor, itu merupakan pilihan terakhir, karena kami yakin Indonesia juga memiliki banyak produk berkualitas dalam menunjang kegiatan di bidang industri EPC," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Terkait hal itu pula perusahaan engineering, procurement and construction (EPC) milik negara tersebut dianugerahi penghargaan Komitmen dalam Implementasi TKDN Kelistrikan.

Penghargaan terhadap komitmen Rekind atas TKDN kelistrikan diserahkan oleh Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa sebagai Guru Besar UI dan Rektor STT PLN kepada Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen.

Ini merupakan penghargaan ketiga yang diperoleh Rekind sepanjang 2021. Sebelumnya, oleh World Safety Organisation (WSO) Safety Culture Award (WISCA), Rekind dinobatkan untuk meraih penghargaan 4 Stars (silver) for Implemented Safety Culture Program in Organisation.

Alex Dharma Balen disematkan penghargaan CEO Concern Award 2021, atas komitmennya dalam mengedepankan Health, Safety, and Environment (HSE) di setiap project yang dikerjakan anak usaha PT.Pupuk Indonesia itu.

Salah satu proyek pembangunan Rekind di bidang energi di tanah air yakni dengan berdirinya IPP PLTU 2 x 25 MW, di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat.

Proyek ini, lanjut Alex Dharman Balen dikerjakan oleh anak usaha Rekind, PT Rekind Daya Mamuju (RDM) sebagai perwujudan dukungan Rekind dalam percepatan implementasi Proyek Strategis Nasional, terkait proyek percepatan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW, khususnya elektrilitas di wilayah Sulawesi Barat.

“IPP PLTU Mamuju merupakan investasi Rekind yang sudah mendapat Commercial Operating Date (COD) dari PT PLN (Persero) pada September 2018 dan kini memasuki tahap komersial,” tambahnya.

Di Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rekind juga tengah menyelesaikan proyek PLTU Lombok CFSPP FTP-2 (2x50MW).

Keterlibatannya bersama Rafako S.A (perusahaan pabrikan Boiler asal Polandia) dipercaya untuk mendukung program kelistrikan nasional di bawah naungan PT PLN (Persero), khususnya mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi di pulau Lombok, NTB.

Dalam mewujudkan ketahanan energi dalam negeri, Rekind juga terlibat dalam pembangunan Proyek PLTP Rantau Dedap berkapasitas 98,4 MW (2 unit). Dalam proyek ini Rekind dipercaya untuk paket pekerjaan EPC Geothermal Power Plant, termasuk dengan Steam Gathering System dan Wellpad. Proyek ini berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Sementara itu dalam bidang panas bumi, Rekind telah mengerjakan 16 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia dengan jumlah kapasitas sebesar 1009 MW, selain itu menyelesaikan 7 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di tanah air dengan kapasitas sebesar 1769 MW.

Baca juga: Rekind mulai garap proyek RDMP RU VI -- Balongan Phase-1
Baca juga: Batan-PT Rekind tingkatkan pengelolaan LTJ menuju skala industri
Baca juga: Rekind tuntaskan pengerjaan proyek pabrik CO2 cair Pupuk Kujang

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021