Surabaya (ANTARA) - DPP Partai NasDem menargetkan ulama asal Madura, Syaikhona Muhammad Kholil, mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini atau bersamaan dengan Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021.

"Harapan kami tahun ini. Makanya kami semua terus bergerak agar Agustus mendatang selesai dan November sudah ditetapkan," ujar Ketua DPP Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem Hasan Aminuddin di sela seminar nasional bertajuk "Syaikhona Kholil Guru Pahlawan" di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, keluarga Syaikhona Kholil tidak memerlukan gelar tersebut, namun pemerintah dinilainya wajib memberikan penghormatan kepada ulama yang dikenal sebagai guru para pahlawan nasional saat ini.

Bindereh Hasan, sapaan akrabnya, mengaku seminar ini tindak lanjut dari gagasan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang saat ziarah ke Bangkalan pada 2010 berharap Syaikhona Kholil bergelar pahlawan.

Baca juga: Ketua DPD: Anugerah gelar Pahlawan jadi kebanggaan bagi daerah

"Kami terus mengumpulkan data dan dokumen, lalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya Pemkab Bangkalan. Sekali lagi, Syaikhona Kholil sangat-sangat layak menyandang gelar pahlawan nasional," ucapnya.

Sementara Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Abdul A'la yang pada kesempatan tersebut menjadi salah satu narasumber menjelaskan bahwa sampai saat ini kecintaan masyarakat terhadap Syaikhona Kholil tetap tidak luntur.

"Maqbarah Syaikhona Kholil menjadi tempat kunjungan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari mancanegara yang setiap hari tidak pernah sepi dari pengunjung," katanya.

Signifikansi sebagai pahlawan nasional, katanya, Syaikhona Kholil bukan hanya berjuang menginspirasi perjuangan untuk kemerdekaan, tapi juga mempersiapkan bagaimana mengisi kemerdekaan serta peradaban Islam Nusantara.

"Untuk memperjuangkannya, Syaikhona Kholil memiliki strategi perjuangan yang sangat cemerlang," tutur mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Baca juga: Gubernur: Masih banyak tokoh Papua Barat layak bergelar pahlawan

Selain itu, penghormatan gelar pahlawan juga tidak lepas dari meneguhkan bahwa NKRI tidak bisa dipisahkan dari peran kiai, santri dan pesantren.

Seminar yang digelar Fraksi Nasdem di MPR RI tersebut merupakan bagian dari pengujian secara akademik sebagai syarat pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil.

Selain Prof Abdul A'la, turut sebagai pembicara adalah Ketua Tim Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Kholil, Dr Muhaimin, sejumlah ulama, kiai, hingga perwakilan pimpinn ormas Islam dan pesantren.

Sebagai bentuk dukungan, hadir juga Wakil Ketua DPR RI asal NasDem Rahmat Gobel, Pimpinan Fraksi NasDem MPR RI, anggota DPR RI asal NasDem, serta sejumlah bupati/wali kota di Jatim.

Baca juga: Riau mensyukuri pemberian gelar pahlawan nasional untuk SM Amin

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021