Dalam tahun ini, kami membangun dua hektare kebun pembibitan tanaman sagu.
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun kebun pembibitan tanaman sagu berkualitas untuk memudahkan dan membantu masyarakat mengembangkan perkebunan sagu di daerah itu.

"Dalam tahun ini, kami membangun dua hektare kebun pembibitan tanaman sagu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Juadi di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan pembangunan kebun pembibitan sagu ini sebagai langkah pemerintah provinsi dalam meningkatkan produksi sagu untuk memenuhi kebutuhan industri makanan yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat petani di tengah pandemi ini.

Baca juga: Sagu Kepulauan Meranti siap hadir untuk negeri

Selain itu, kebun pembibitan tanaman sagu ini juga untuk mewujudkan visi misi Gubernur Kepulauan Babel menjadikan Babel sebagai daerah penghasil sagu di Indonesia.

"Pengembangan tanaman sagu memiliki potensi yang besar, karena hampir semua wilayah Babel merupakan lahan berair atau rawa yang cocok untuk tanaman tersebut," ujarnya.

Menurut dia tanaman sagu tidak hanya dapat tumbuh di kawasan rawa, tetapi juga di lahan bekas tambang timah. Pihaknya berencana tanaman sagu dikembangkan menjadi tanaman reklamasi lahan eks penambangan ini.

"Jika dapat dilakukan, hal ini sangat baik karena lahan tambang harus dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman produktif yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Bangka Tengah manfaatkan rawa jadi lahan pertanian

Ia menambahkan tanaman sagu hanya perlu ditanam satu kali kemudian akan dengan mudah beranak pinak, hanya saja perlu dilakukan pemisahan anakan, layaknya pohon pisang. Jika pengelolaan sagu ditata ulang, dikembangkan, dan dibudidayakan dengan baik, ke depan Babel dapat menjadi sentra sagu.

"Kita masih sangat berharap, tahun depan melalui Kementerian Pertanian, pengembangan sagu bisa dilakukan secara masif. Harapannya, apapun komoditi pertanian kita, pengembangannya harus berawal dari bibit yang tersedia di tingkat lokal dan berumur pendek," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021