Penajam, Kaltim (ANTARA) - Tenaga Teknis Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, terkesan dengan keindahan Goa Tapak Raja di kawasan calon Ibu Kota Negara (IKN) baru.

"Saya sudah lama dengar nama goa ini, tapi baru sekarang punya kesempatan datang setelah melakukan pendampingan ke Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku," ujar Koordinator Program P2KPM Kabupaten PPU Muhammad Faried di Sepaku, Selasa.

Beberapa hal yang membuat ia terkesan dengan keindahan Goa Tapak Raja adalah susur goa yang memiliki dua rute, yakni rute susur di dalam goa dan rute susur di luar goa yang bisa sampai di puncak bukit, persis di atas goa.

Untuk objek dalam goa, lanjut Faried, yang saat masuk goa ditemani oleh Kades Wonosari, Pendamping Program P2KPM Kecamatan Sepaku, dan Pendamping Program P2KPM Desa Wonosari tersebut, ia mendapati stalaktit yang menggantung membentuk tapak kaki manusia.

Baca juga: Objek Wisata Goa Putri dipadati pengunjung liburan tahun baru

Baca juga: Satu korban tenggelam di Pantai Goa Cemara Bantul ditemukan meninggal


"Saya terkesan dengan suasana dalam goa yang berliku-liku dan ada beberapa tembusan, kemudian banyak stalaktit dan stalakmit yang masih terjaga. Kealamian goa inilah yang harus dipertahankan agar tetap menarik," ujarnya.

Sedangkan untuk rute luar goa, dia merasakan pengalaman yang tidak kalah sensasi dengan susur dalam goa, karena untuk sampai di puncak bukit batu, ia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memanjat lereng hingga punggung bukit.

Dilanjutkannya, objek wisata unik dan menarik ini belum dikelola dengan baik, sehingga ia menyarankan kepada pemerintah desa setempat (Desa Wonosari) segera membuat perencanaan untuk pengembangan objek wisata tersebut, seperti melengkapi fasilitas umum yang dibutuhkan pengunjung.

"Desa memiliki anggaran cukup untuk pembangunan sesuai kewenangan desa baik untuk pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan lainnya, sehingga anggaran tersebut juga bisa untuk pengembangan pariwisata," ujarnya.

Anggaran untuk pembangunan desa yang sudah tersedia tersebut antara lain dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikucurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten PPU, maupun Dana Desa (DD) yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).*

Baca juga: Dukung KSPN Labuan Bajo, PUPR lakukan penataan Goa Batu Cermin

Baca juga: Tiga mahasiswa Unsika meninggal setelah terjebak dalam goa

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021