Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto menegaskan perlu memperluas kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara berteknologi maju untuk pemanfaatan sumber daya genetik.

"Dalam menghadapi perkembangan permasalahan pemanfaatan sumber daya genetik, Indonesia tentunya dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi perlu memiliki kemampuan penguasaan teknologi untuk mengelola kekayaan tersebut," kata Kepala Balitbang dan Inovasi KLHK Agus dalam diskusi tentang perlindungan sumber daya genetik, Jakarta, Rabu.

Karena itu, tegas Agus, perlu dibuka kesempatan peluang kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara pemilik teknologi. Hal itu harus dilakukan lewat kebijakan pemanfaatan sumber daya genetik yang saling memberikan manfaat dan keuntungan bagi kedua pihak.

"Indonesia juga harus memperoleh keuntungan sebagai negara penyedia sumber daya genetik tersebut," tambahnya.

Hal itu penting karena sumber daya genetik terkait dengan nilai kedaulatan negara dan merupakan sumber daya strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca juga: Gakkum KLHK ungkap modus-modus pencurian sumber daya genetik

Baca juga: BPOM: Indonesia kaya potensi sumber daya genetik untuk obat bahan alam


Oleh sebab itu diperlukan integrasi kebijakan dari pusat maupun daerah yang meliputi penguatan koordinasi dan sinergi dalam hal perlindungan dan pemanfaatan sumber daya genetik secara berkelanjutan.

Agus juga menyoroti beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari dikusi yang berlangsung pada 23-24 Maret 2021 dan melibatkan berbagai kementerian/lembaga tersebut seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan berbagai kementerian.

Beberapa rekomendasi tersebut seperti perlunya penerapan lima pilar pengawasan terkait sumber daya genetik, pembentukan satuan tugas perlindungan sumber daya genetik, penerapan secara intensif di semua sektor untuk Protokol Nagoya yang memastikan pembagian keuntungan adil dari pemanfaatan dan memastikan adanya akses teknologi.

Selain itu focus group discussion tersebut juga merekomendasikan pengembangan jejaring dan kerja sama lebih luas dalam pengelolaan baik di tingkat nasional maupun internasional, pengembangan dan integrasi data sumber daya genetik antar kementerian/lembaga.

Baca juga: Menteri LHK: Perlu kebijakan terintegrasi kelola sumber daya genetik

Baca juga: Menteri LHK dorong peneliti terus ungkap potensi sumber daya genetik

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021